Jumat 01 Mar 2013 15:12 WIB

Kredit UKM Mandiri Naik 27 Persen

Rep: Nur Aini/ Red: Nidia Zuraya
Bank Mandiri (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/WIHDAN
Bank Mandiri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM) sebesar Rp 38,44 triliun pada 2012, meningkat 27 persen dari tahun sebelumnya. Sepanjang 2012, Bank Mandiri mencatat penambahan sebanyak 5.560 debitur baru.

Pertumbuhan kredit UKM tersebut tercatat lebih tinggi daripada pertumbuhan pasar sebesar 25 persen. Di 2013 ini, Bank Mandiri menarget pertumbuhan kredit UMKM sebesar 38 persen.

Kredit tersebut mayoritas disalurkan kepada sektor perdagangan dan pertanian, masing-masing hampir 60 persen dan 13 persen. Kualitas portofolio kredit Business Banking juga mengalami perbaikan yang terlihat dari perbaikan rasio kredit macet (NPL), yaitu menjadi 2,42 persen pada akhir Desember 2012 dengan pangsa pasar Bank Mandiri di bisnis UKM pada 2012 sebesar 12,7 persen.

 “Total debitur UMKM kami pada akhir tahun lalu lebih dari 500 ribu debitur yang tersebar di berbagai pelosok Indonesia, terutama Indonesia bagian Barat,” ungkap Direktur Commercial & Business Banking  Bank Mandiri, Sunarso dalam keterangan tertulis, Jumat (1/3).

Sunarso mengatakan penyaluran pembiayaan oleh Mandiri Business Banking rata-rata sebesar 31 persen dalam kurun waktu 2009-2012.

“Untuk menjaga tren positif tersebut, Mandiri Business Banking telah melakukan berbagai strategi bisnis, termasuk penerapan pola linkage. Dalam program linkage ini, kami menghubungkan UMKM dengan korporasi,” ujarnya.

Pola linkage telah berhasil diterapkan Bank Mandiri di pembiayaan UKM sektor pertanian dan turunannnya (subsektor perkebunan dan peternakan). Sektor hulu mendapat perhatian tersendiri dalam pembiayaan UKM oleh Bank Mandiri karena memiliki efek ekonomi hingga ke sektor hilir.

Penyaluran kredit UKM Bank Mandiri ke sektor pertanian hingga Desember 2012 mencapai Rp 6,8 Triliun kepada lebih dari 138 ribu pelaku UKM yang tergabung dalam 190 koperasi atau kelompok tani, dengan tingkat NPL 0 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement