Rabu 27 Feb 2013 15:17 WIB

Bank Dinar Garap Pusat Bisnis Mangga Dua

ITC Mangga Dua, ilustrasi
ITC Mangga Dua, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Dinar Indonesia merealisasikan pembukaan kantor cabang baru di pusat transaksi bisnis grosir Mangga Dua, pembukaan kantor cabang keenam ini merupakan bagian dari implementasi rencana pembukaan 20 kantor Bank Dinar di wilayah Jabodetabek.

"Penambahan kantor ke-6 di lokasi Harco - Mangga Dua ini, difokuskan pada pertumbuhan organik jaringan Bank Dinar dan untuk lebih mendekatkan serta meningkatkan pelayanan pada para nasabah dan masyarakat sekitar," kata Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie di Jakarta, Rabu (27/2).

Pembukaan kantor cabang yang berlokasi di Ruko Harco Blok I No. 3, Mangga Dua - Jakarta Utara, disaksikan Direktur Bisnis Idham Aziz, Direktur Operasional Joyo serta pemegang saham Nio Yantony, Syaiful Amir dan Andre Mirza Hartawan.

Hendra optimistis dapat menyalurkan kredit sebesar Rp800 miliar pada 2013. Selain itu, bank Dinar juga akan memfasilitasi para nasabah melalui jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dalam meningkatkan pelayanannya.

"Total simpanan masyarakat atau Dana Pihak Ketiga (DPK) sepanjang 2013 ditargetkan mencapai Rp 700 miliar atau tumbuh 190 persen dari akhir 2012," ujarnya.

Handra mengatakan Mangga Dua merupakan barometer transaksi grosir di seantero Jakarta dan nasional bahkan internasional. Daerah ini memiliki prospek yang bagus untuk ekspansi kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga.

Dia menambahkan fokus bisnis perseroan tetap pada pengembangan bisnis ritel yang berkembang pesat. Sedangkan untuk pelayanan nasabah, Bank Dinar melakukan sentuhan layanan secara kekeluargaan untuk pemasaran produknya.

Hendra mengatakan setelah kantor cabang Bank Dinar Mangga Dua, Pluit, Roxy, Jembatan Besi, Juanda dan Surabaya, perseroan merencanakan mengembangan kantor cabang lain di pusat-pusat bisnis seperti Tanah Abang, Pasar Pagi Asemka, dan area pemukiman yang berkembang pesat.

Dia memproyeksikan total aset perseroan pada akhir 2013 mencapai Rp 1 triliun atau tumbuh 93 persen dari total aset 2012 sebesar Rp  523 miliar.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement