Kamis 21 Feb 2013 15:03 WIB

BMT BUS Lasem Bukukan Aset Rp 299 Miliar

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Seorang teller melayani nasabah di Baitul Maal Wa Tamwil (BMT).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Seorang teller melayani nasabah di Baitul Maal Wa Tamwil (BMT).

REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- Perkembangan Koperasi Jasa keuangan Syariah (KJKS) dalam bentuk Baitulmaal Waa Tanwil (BMT) di Jawa Tengah terus menanjak. Hal ini nampak pada kinerja bisnis BMT Bina Umat Sejahtera (BUS) Lasem yang mampu membukukan akumulasi aset sebesar Rp 299 miliar.

 

Ketua BMT BUS Lasem Abdullah Yazid dalam keterangan persnya mengatakan jumlah aset tersebut merupakan akumulasi dari jumlah aset jaringan cabang yang tersebar di tiga provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Untuk wilayah Jawa Tengah selama ini asetnya  mencapai Rp 268 miliar, Jawa Timur mencapai Rp 24 miliar dan Yogyakarta mencapai Rp 5 miliar. Dengan jumlah aset tersebut BMT BUS Lasem akan terus termotivasi untuk terus meningkatkan kinerja bisnisnya serta menjadi koperasi syariah terbaik.

 

Selain Aset, dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun ini, BMT BUS Lasem mampu membukukan sisa hasil usaha (SHU) sebelum pajak sebesar Rp 1,7 miliar dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 239 miliar. Dengan begitu, BMT BUS Lasem bisa menjadi soko guru perekonomian dari para anggota yang jumlahnya 116.923 orang.

"Sekaligus dapat menggerakkan berbagai sektor riil para anggota dalam meningkatkan perekonomiannya," ujar Abdullah, Kamis (21/2).

 

Keberadaan BUS Lasem menjadi harapan masyarakat daerah di tengah keengganan lembaga perbankan menyalurkan pembiayaan ke sektor mikro. BMT BUS Lasem, kata Abdullah, menjadi alternatif untuk mengakses permodalan.

BMT BUS Lasem terus meningkatkan sistem Informasi dan Teknologi (IT) nya bahkan sudah mampu membuat sistem online dalam pelayanan kepada para anggotanya. Upaya tersebut dilakukan demi meningkatkan pelayanan kepada banyaknya jumlah anggota.

Ke depannya, BMT BUS Lasem akan membuat terobosan bisnis berupa pelayanan multiguna. Dengan konsep ini BMT BUS Lasem ingin menjadi lembaga keuangan syariah yang mandiri dan berdayaguna.

Untuk mewujudkannya, Abdullah telah berkordinasi dengan pihak manajemen untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani BMT BUS Lasem. Diantaranya dilakukan dengan cara training secara kontinu dan terus meningkatkan kualitas infrastruktur yang ada.

Dia optimistis hal itu akan terwujud. "BMT BUS Lasem akan memberi contoh bagi BMT lain bahwa koperasi syariah bisa kompetitif dengan lembaga keuangan lainya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement