Kamis 21 Feb 2013 11:02 WIB

Harga Bakal Naik, Penjual Elpiji Khawatir Omzet Turun

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
LPG
Foto: Antara
LPG

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga gas elpiji tabung 12 kilogram (kg) mulai bulan depan diperkirakan akan naik sebesar Rp 25.400 per tabung. Hal itu membuat penjual gas elpiji resah.

Andi, pemilik agen gas elpiji Sinar Jaya di Kelurahan Bendungan Hilir, mengaku khawatir kenaikan harga tersebut dapat membuat pendapatannya menurun. "Takut pembelinya berkurang," ujar Andi yang baru tahu soal kenaikan harga tersebut, Kamis (21/2).

Ia mengatakan saat ini masih menjual gas elpiji 12 kg dengan harga normal, yaitu Rp 75 ribu per tabung.

Menurut Andi, kenaikan harga sebesar Rp 25.400 per tabung terlalu besar dan dirasa akan sangat memberatkan masyarakat. Ia meminta agar kenaikan harga gas elpiji tidak terlalu tinggi. "Kalau naiknya Rp 5.000 mungkin orang nggak akan masalah," ujarnya.

Kenaikan harga gas elpiji 12 kg itu, menurut Andi, juga bisa menyebabkan pelanggannya beralih ke gas elpiji ukuran tabung 3 kg yang disubsidi pemerintah. Namun, ia justru khawatir terbatasnya stok gas elpiji 3 kg saat ini dapat membuat harganya menjadi mahal.

"Sekarang saja barangnya sudah dibatesin sama pemasok, sering kosong," jelas Andi.

Namun, meski harga gas elpiji 12 kg baru akan naik bulan depan, harga gas elpiji 50 kg justru sudah mengalami kenaikan. Di agen gas milik Andi misalnya, gas elpiji 50 kg saat ini harganya Rp 565 ribu per tabung. Padahal sebelumnya, ia biasa menjual dengan harga Rp 450 ribu.  "Mulai Februari kemarin naiknya," kata Andi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement