Selasa 19 Feb 2013 16:54 WIB

Garap Pertanian, Asbisindo Gandeng MUI dan IPB

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Lahan pertanian, salah satu faktor penopang ketahanan pangan nasional (ilustrasi)
Foto: banten.go.id
Lahan pertanian, salah satu faktor penopang ketahanan pangan nasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU). MoU ini berisi kesepakatan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat UMKM terutama di sektor pertanian, perikanan, dan perternakan.

Asbisindo melalui lembaga perbankan syariah akan menyediakan fasilitas pembiayaan pertanian kepada koperasi, kelompok usaha atau masyarakat binaan IPB (inkubator). Pembiayaan tersebut bisa berupa pembiayaan modal kerja atau lainnya.

Ruang lingkup kesepakatan antara lain meliputi perencanaan dan pembangunan daerah, pendidikan, pelatihan dan pelayanan kepada masyarakat, penguatan kelembagaan koperasi dan UMKM, fasilitasi sertifikat produk halal bagi koperasi dan UMKM, serta memberdayakan dan mengembangkan usaha berbasis pertanian, peternakan dan perikanan.

Ketua Asbisindo Yuslam Fauzi mengatakan pembiayaan ke segmen pertanian, selain membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat (UMKM) juga membantu mewujudkan ketahanan pangan nasional. "Penandatanganan kesepahaman ini merupakan terobosan bagi bank-bank syariah untuk menemukan bisnis model yang pas dalam hal pembiayaan pertanian," ujarnya dalam acara penandatangan MoU di gedung MUI, Jakarta, Selasa (19/2).

Menurut Yuslam, MUI menjadi fasilitator terutama dalam hal akses koperasi kelompok petani kepada anchor company. IPB akan melakukan technical assistance atau pendampingan kepada plasma agar produk pertanian menghasilkan kualitas baik.

Program Asbisindo ini terbuka untuk seluruh bank syariah. Kepada MUI, Asbisindo berharap ada fatwa atau akad yang memudahkan untuk masuk ke sektor pertanian.

Rektor IPB Herry Suhardianto mengatakan sebuah kehormatan bagi IPB untuk terlibat dalam kesepahaman bersama MUI, dan Asbisindo. Dia berharap ini merupakan langkah awal untuk menciptakan ketahanan pangan nasional. Menurutnya ketahanan pangan sangat penting. "Apalagi bagi negara kita yang memiliki jumlah penduduk hingga 240 juta jiwa dan diberkahi lahan subur," ucapnya.

Herry berujar mengimpor pangan hanya memberi keuntungan sesaat atau jangka pendek. Namun membina masyarakat petani juga butuh ketelatenan dan kesabaran.

Ketua MUI Ma'ruf Amin menyebut MUI punya banyak cita-cita dalam pemberdayaan masyarakat. Namun MUI memiliki keterbatasan sumber daya dan sumber dana. "Dengan kerjasama seperti ini, dana bisa dari bank syariah, teknologi bisa dari IPB. Kami fasilitator saja" kata Ma'ruf.

Data Bank Indonesia (BI) per Desember 2012, menunjukkan pembiayaan pertanian sekitar Rp 2,8 triliun. Namun pembiayaan tersebut masih terfokus pada pertanian industri seperti kelapa sawit, coklat, dan karet. Total pembiayaan bank syariah per Desember 2012 Rp 140,14 triliun. Total aset bank syariah Rp 179,87 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement