REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk mencatatkan kenaikan penjualan neto 2012 sebesar 46,41 persen dari periode yang sama tahun lalu. Per Desember 2012 penjualan perseroan mencapai Rp 1,2 triliun.
Laba bersih perseroan ikut mengalami peningkatan yang signifikan. Per Desember 2012 laba bersih naik 28,65 persen dari Rp 116 miliar menjadi Rp 149 miliar. Aset perseroan mengalami peningkatan sebesar 58,73 persen menjadi Rp 1,2 triliun.
"Sedangkan laba per saham meningkat 28,7 persen," kata CEO ROTI Wendy Yap, dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia, Sabtu (16/2).
Untuk memenuhi permintaan pasar, perseroan melakukan ekspansi bisnis sepanjang 2012. Perseroan mendirikan pabrik baru di Palembang dan Makassar. Perseroan juga menambah lini mesin produksi di pabrik Pasuruan, Semarang dan Medan.
Tahun ini perseroan menargetkan penambahan tiga pabrik. Rencananya pabrik tersebut akan dibangun di Jawa dan Kalimantan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan lini produksi menjadi 30. Sebelumnya lini produksi perseroan akhir tahun lalu mencapai 24.
Emiten berkode ROTI ini pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 28 Juni 2010. Perseroan melepas 151.854.000 lembar sahamnya dengan harga penawaran sebesar Rp 1.275 per lembar.
Pada 16 Februari Sojitz Corp menjual saham sekitar 43,025 juta lembar untuk meningkatkan jumlah saham publik. Pada 8 Mei 2012 Treasure East Invetments Ltd dan Bonlight invetments Ltd menjual masing-masing saham miliknya sebesar 25,3 juta lembar untuk meningkatkan jumlah saham publik.
Kini Bonlight dan Treasure memiliki jumlah saham dengan porsi yang sama atas ROTI, yaitu 31,5 persen. Sisanya dimiliki oleh Shikishima Baking Co Ltd, Sojitz Corp dan publik.