REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Syariah di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) menunjukkan perkembangan tinggi. Selama 2012 tingkat pertumbuhannya mencapai 41,22 persen dibanding tahun sebelumnya (year on year).
"Ada tiga perbankan syariah yang beroperasi di Kota Manado dan hingga Desember 2012 mencatat penghimpunan DPK sebesar Rp 266,31 miliar, naik 41,22 persen dibandingkan posisi Desember 2011 hanya Rp 188,57 miliar," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulut, Suhaedi di Manado, Jumat (15/2).
Menurut dia, dari ketika jenis DPK di bank syariah yakni giro, deposito serta tabungan, semuanya diminati masyarakat Sulut, terbukti ketiganya mengalami pertumbuhan. Jenis tabungan yang mengalami pertumbuhan paling tajam, lanjutnya, terutama giro, yang tercatat meningkat fantastis yakni sebesar 97,52 persen.
Sementara jumlah dana yang masuk ke rekening giro perbankan syariah Manado selama 2012 tercatat sebanyak Rp 33,04 miliar. Angka tersebut jauh jumlahnya dibandingkan perolehan tahun 2011 lalu yang tercatat Rp 16,73 miliar.
Penghimpunan dana lainnya, yakni jenis tabungan, tambahnya, tercatat tumbuh sebesar 40,37 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara jenis deposito kendati lebih rendah, tetapi tingkat pertumbuhannya masih cukup tinggi yakni berkisar 28,79 persen.
Jumlah tabungan yang terhimpun di perbankan syariah sebanyak Rp 144,8 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2011 yang ketika itu hanya Rp 103,2 miliar. Sedangkan untuk deposito dari hanya Rp68,7 miliar tahun 2011, meningkat menjadi Rp 88,45 miliar pada tahun 2012.
"Peningkatan penghimpunan dana perbankan syariah, karena masyarakat Manado semakin percaya dengan perbankan berbasis Syariah Islam ini, mampu memberi manfaat yang tidak kalah besarnya dengan perbankan jenis lainnya," kata Suhaedi.
Jumlah bank syariah yang beroperasi di Kota Manado saat ini ada tiga yakni Mandiri, Muamalat dan Mega, dengan jumlah jaringan kantornya sudah mencapai 13 kantor layanan.