Rabu 13 Feb 2013 13:50 WIB

Mari Elka: Indonesia Siap Pimpin WTO

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Mari Elka Pangestu
Foto: umm.ac.id
Mari Elka Pangestu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengaku optimistis akan terpilih sebagai Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) menggantikan Pascal Lamy yang masa jabatannya akan berakhir 31 Agustus 2013 mendatang. 

Menurut Mari, optimismenya didasari oleh dukungan dari beberapa negara. Selain itu, dari sisi pengalaman, kapasitas maupun kapabilitas, Indonesia dinilai mampu memimpin WTO.  "Diakui kita (Indonesia) cukup baik," tutur Mari kepada wartawan seusai mengikuti Rapat Koordinasi Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi (Timnas PEPI) di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (13/2). 

Lebih lanjut, Mari menjelaskan saat ini dirinya tengah melakukan pendekatan ke beberapa negara lainnya. Tujuannya untuk menjelaskan visi Indonesia yang ingin memperkuat sistem perdagangan dunia.  Terlebih, WTO yang beranggotakan 157 negara, mewakili berbagai kepentingan di bidang perdagangan.  "Terjaminnya kepentingan negara berkembang menjadi integral," ujarnya.

Terkait dukungan, Mari mengaku semua anggota belum mengutarakan dukungannya secara resmi. Namun, negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) telah menyampaikan komitmennya untuk mendukung Indonesia.  Sedangkan dari negara-negara maju, mantan Menteri Perdagangan ini mengaku telah mengunjungi Amerika Serikat dan Belgia.  "Setelah ini akan mengunjungi Afrika, Amerika Latin dan Karibia," ungkapnya.

Selain Mari, terdapat delapan kandidat Dirjen WTO untuk menggantikan Lamy. Kedelapan sosok tersebut antara lain mantan Menteri Perdagangan Ghana Alan John Kwadwo Kyerematen, Menteri Perdagangan Kosta Rika Anabel Gonzalez serta Asisten Sekjen PBB asal Kenya Amina C Mohamed.Kemudian Menteri Industri dan Perdagangan Yordania Ahmad Thougan Hindawi, mantan Menteri Perdagangan dan Industri Meksiko Herminio Blanco, mantan perwakilan permanen Brasil di WTO Roberto Carvalho de Azevedo, Menteri Perdagangan Korea Selatan Bark Taeho dan Menteri Perdagangan Selandia Baru Tim Groser.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement