Selasa 12 Feb 2013 15:11 WIB

'Bank Tak Cocok Buat Petani'

Petani warga Kampung Munjul, Ds Mekarmulya, Kec. Cimarga, Kab. Lebak, mencabut benih unggul
Foto: Antara
Petani warga Kampung Munjul, Ds Mekarmulya, Kec. Cimarga, Kab. Lebak, mencabut benih unggul "Inpari Sidenuk" hasil rekayasa Kemenristek dan Badan Tenaga Atom Nasional,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi pertanian Agus Santoso menilai bank memang tidak cocok untuk petani. Mantan Kepala Divisi Hukum Bank Indonesia ini pun meminta agar petani tidak disediakan bank.

"Saya kira enggak cocok kalau bank pertanian karena sudah pasti ribet. Terkendala dengan prudential regulation,"tegasnya saat diskusi panel 'Mengurai Kompleksitas Akses Pembiayaan Bagi Petani' di Jakarta, Selasa (12/2).

Menurutnya, skenario berlapis pasti diterapkan untuk petani yang ingin mengajukan kredit meski pemerintah sudah menunjuk bank tersebut untuk melayani petani. Agus pun menyarankan agar DPR memilih opsi koperasi seperti yang diterapkan di Korea Selatan. 

Dia menjelaskan, bentuk koperasi lebih dikenal, dekat dan ramah untuk petani. Prosedurnya pun tidak seketat dengan bank. Keuntungan lainnya, tutur Agus, biayanya lebih murah bila kredit disalurkan lewat koperasi.

Fokus kredit petani lewat koperasi, ujarnya, sudah pernah dilakukan saat zaman orde baru. Ketika itu, pemerintah memanjakan petani dengan memprioritaskan kredit dengan bunga rendah untuk petani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement