REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menargetkan mampu meraih laba hingga 3,05 miliar dolar AS atau mencapai Rp 28 triliun di 2013. BUMN tersebut mematok kenaikan laba signifikan dibanding 2012 lalu sebesar 2,76 miliar dolar AS.
Hal ini ditegaskan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan saat Rapat Kerja Dengan Komisi VII DPR RI, Senin (11/2). "Kami optimistis dengan target ini," ujarnya dihadapan anggota dewan.
Keyakinan perusahaan minyak tersebut bukan tanpa dasar. Meski pendapatan ditargetkan hanya sebesar 65,22 miliar dolar AS atau turun dibanding realisasi 2012 lalu yang mencapai 70,92 miliar dolar AS, Pertamina mengaku bisa menekan beban pokok dan beban usaha.
Efisiensi dan peningkatan produksi migas yang dilakukan akan menurunkan beban perusahaan dari 66,16 miliar dolar AS menjadi 59,63 miliar dolar AS. Ini akan meningkatkan laba usaha dari realisasi 2012, yang hanya sebesar 4,76 miliar dolar AS menjadi 5,59 miliar dolar AS.
Perhitungan laba bersih ini juga sudah menghitung kerugian yang akan terus terjadi dari bisnis BBM bersubsidi sebesar 120 juta dolar AS dan LPG nonsubsidi sebesar 541 juta dolar AS. Ditegaskan Karen, tanpa keduanya, Pertamina sebenarnya bisa meraih untung hingga 3,42 miliar dolar AS.