REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang (Antam) telah melakukan penandatanganan kontrak engineering, procurement and construction (EPC) pembangunan line-4 pabrik feronikel. Pembangunan proyek ini merupakan perluasan pabrik feronikel (P2F) Pomalaa.
Sekretaris Perusahaan Tedy Badrujaman mengungkapkan proyek pembangunan ini akan dikerjakan oleh konsorsium unincorporated Kawasaki Heavy Industries Ltd. dan PT Wijaya Karya Tbk. Nilai pembangunan mencapai 102 juta dolar AS atau setara dengan Rp 989 miliar. "Diharapkan selesai dalam 27 bulan," ujar Tedy, Kamis (7/2).
Dengan pembangunan line-4 pabrik feronikel di Pomalaa, Antam akan menghentikan operasi furnace-1 yang berada di pabrik FeNi I. Operasi furnace-1 yang berkapasitas 17 megawatt (MW) akan digantikan oleh operasi furnace-4 yang memiliki kapasitas 38 MW.
Pengoperasian furnace-4 juga termasuk pengoperasian line-4 yang mencakup fasilitas ore preparation and calcination seperti rotary dryer dengan kapasitas 260 ton per jam dan rotary kiln dengan kapasitas 90 ton per jam.
Proyek perluasan pabrik feronikel (P2F) Pomalaa sebelumnya dikenal dengan nama proyek modernisasi dan optimasi pabrik feronikel Pomalaa (MOP-PP). Proyek P2F bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas pabrik feronikel secara keseluruhan.