Kamis 07 Feb 2013 12:32 WIB

Dipasok 13 Kargo LNG, PLN Hemat Rp 3,1 Triliun

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Nidia Zuraya
Pembangkit listrik, ilustrasi
Pembangkit listrik, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Pertamina (Persero) PT Nusantara Regas mengaku telah memasok 13 kargo gas alam cair (liquified natural gas/LNG) untuk pembangkit listrik PLN selama 2012. Direktur Utama NR Hendra Jaya mengatakan langkah ini dilakukan guna mendukung BUMN listrik tersebut menekan penggunaan BBM.

"Kita telah menyalurkan 13 kargo atau setara dengan 32 triliun british thermal unit (BTU) sejak Mei hingga Desember lalu," katanya, Kamis (7/2). Dengan menggunakan LNG dari NR, perusahaan itu mengklaim PLN bisa menekan dana hingga Rp 3,1 triliun.

Pasalnya, bila menggunakan BBM jenis solar, maka PLN mesti membayar Rp 9 ribu per liter atau setara 24,11 dolar AS per juta BTU. Sementara, dengan membeli dari NR, PLN hanya mengeluarkan dana sebesar 14,02 dolar AS per juta BTU.

Terdapat selisih harga sebesar 10,09 dolar AS per juta BTU. "Secara total nilai penghematan menjadi 327 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,1 triliun," katanya.

Sementara itu sebelumnya, pemerintah meningkatkan alokasi LNG untuk konsumen domestik. Bahkan di 2013 ini, setidaknya terdapat lima proyek gas yang akan menyumbang LNG ke dalam negeri hingga 2025 nanti.

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, surat keputusan sudah dikeluarkan. "Dengan mempertimbangkan pasokan LNG yang sampai saat ini belum memenuhi kebutuhan gas bumi dalam negeri dan kurangnya pasokan gas bumi untuk ketahanan energi, penambahan alokasi gas ini dibuat," katanya pada wartawan dalam konferensi pers, Rabu (6/2) petang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement