Senin 04 Feb 2013 14:47 WIB

Peluang Sukuk Teluk Meningkat di 2013

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Sukuk (ilustrasi).
Foto: alhudacibe.com
Sukuk (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Permintaan terhadap obligasi syariah (sukuk) yang diterbitkan oleh negara-negara Teluk akan meningkat di 2013. Perusahaan-perusahaan akan mencari sukuk Teluk sebagai investasi berkualitas, begitu juga pemerintah akan mencari sukuk sebagai pembiayaan bagi proyek mereka.

Pemerintah negara-negara Teluk yang berhubungan dengan entitas bisnis dan bank akan mengambil keuntungan dari minat investor asing untuk meningkatkan pendanaan demi memperluas bisnis. Perusahaan Listrik dan Air Dubai telah mengumumkan rencana untuk menerbitkan sukuk pemerintah senilai 1 miliar dolar AS.

Pemerintah  negara Teluk juga telah menunjukkan minat dalam mengembangkan industri keuangan syariah mereka. Diantaranya seperti Oman yang memperkenalkan keuangan syariah pada  2012 dan Dubai yang mengumumkan inisiatif peningkatan produk keuangan syariah di 2013.

Permintaan sukuk Teluk meningkat pada 2012 menjadi 21,3 miliar dolar AS dari sebelumnya 5,6 miliar dolar AS di 2011. Menurut penyedia data dealogic, Arab Saudi adalah penerbit utama sukuk dengan nominal mencapai 9,18 miliar dolar AS diikuti oleh Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar. Pada 2011, UEA memimpin diikuti oleh Arab Saudi dan Bahrain.

Kepala Manajemen Aset Rasmala Bank, Eric Swats, mengatakan pasar sukuk masih menarik minat investor pada 2012. "Banyak lembaga keuangan syariah menjadikan sukuk sebagai tujuan investasi untuk kelebihan likuiditas mereka," ucap Swats seperti dikutip dari Gulf Business, Senin (4/1).

Pada 2012, Otoritas Umum Arab Saudi untuk Penerbangan Sipil mengeluarkan sukuk riyal Saudi untuk membantu mendanai pembangunan Bandara Jeddah. Pihak Arab Saudi berharap bisa mengeluarkan lebih banyak sukuk tahun ini untuk pembangunan bandara. "Sukuk adalah tren dan kami berharap bisa melanjutkan," kata Associate Director Standard & Poor Dubai, Karim Nassif.

Negara Teluk mengambil keuntungan dari investor lokal dan internasional untuk obligasi syariah berkualitas baik di tengah keengganan memasuki beberapa obligasi barat. Tahun ini akan ada fitur baru tren sukuk. Kepala Investasi Franklin Templeton Investment, Mohieddine Kronfol, mengatakan ada dua fitur utama yang menjadi ciri pasar Suku Teluk, yaitu pertumbuhannya jelas dan inovasi yang cepat.

Meski sukuk yang diterbitkan negara Teluk diprediksi tetap meningkat, namun masih saja tertinggal jauh dari negara-negara Asia dalam hal volume. Saat ini Malaysia masih menjadi penerbit sukuk terbesar di dunia dan memiliki pasar yang sangat besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement