REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Investasi industri kertas diperkirakan bisa tumbuh di kisaran 6-8 persen pada tahun ini. Investasi dalam negeri (PMDN) ditarget bisa mencapai Rp 8,165 triliun. Sementara, investasi asing (PMA) ditarget 1,410 miliar dolar AS.
Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Benny Wachyudi mengatakan investasi yang tumbuh ini didorong oleh ekspor kertas yang juga semakin meningkat. "Ekspor kertas kita cukup bagus di tengah isu anti dumping dan lainnya," ujar dia, saat ditemui Kamis (31/1).
Menurutnya, ekspor kertas masih bisa tumbuh positif meskipun situasi global masih belum begitu baik. Ia optimistis di kala krisis seperti saat ini masih ada potensi untuk investasi dengan harapan ketika keadaan ekonomi sudah pulih, sudah mulai berproduksi.
Investasi PMDN pabrik kertas pada 2012 naik 20 persen dibandingkan 2011. Namun, secara nilai turun 18,7 persen. Investasi pada 2012 mencapai Rp 7,561 triliun dengan jumlah 64 unit proyek. Pada tahun 2011, PMDN di subsektor kertas sebesar Rp 9,296 triliun dengan 53 unit proyek.
Untuk PMA, pada 2012 investasi di industri kertas naik hingga 407,4 persen dibandingkan 2011. Pada 2012, jumlah investasi asing yang masuk mencapai 1,306 miliar dolar AS dengan 57 unit proyek. Sementara, pada 2011, investasi hanya 257,5 juta dolar AS dengan 42 unit proyek.
Benny menambahkan isu dumping kertas yang dilontarkan Jepang terhadap produk kertas Indonesia cukup mempengaruhi industri kertas Indonesia. Namun, ia mengatakan tak perlu khawatir sebab konsumen akan memilih produk kertas dengan harga yang lebih murah.
Sebelumnya, Jepang menuduh Indonesia melakukan dumping atas ekspor kertas kesana. Hingga saat ini, penyelesaian masalah dumping masih dalam tahap pengisian kuisioner.