Kamis 31 Jan 2013 13:59 WIB

Pertamina Bidik 10 Blok Baru

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Nidia Zuraya
Pertamina
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali akan mengakuisisi sejumlah lapangan migas di dalam dan luar negeri di 2013. Saat ini BUMN sektor migas tersebut tengah mengkaji 10 blok yang rencananya akan diambil alih.

"Yang mana saja kami masih tak boleh bilang. Tapi sekitar 10 sedang kita lihat dan direview," tegas Direktur Hulu Pertamina Muhammad Husen pada wartawan, Kamis (31/1).

Diutarakannya akuisisi dilakukan perseroan guna menambah produksi migas. Dari akuisisi, Pertamina mengharap bisa mendapat tambahan produksi minyak 20 ribu barel per hari (bph). "Pertamina ingin seperti Petronas yang porsi luarnya sedikit-sedikit membesar," katanya.

Diakui Husein, porsi lapangan di luar masih minim. Sebanyak 60 persen lapangan baru berada di dalam negeri, sedangkan 40 persen sisanya di luar negeri.

Terkait akuisisi blok di Venezuela, Amerika Selatan, Husen menuturkan masih proses. "Tapi sudah sampai Presiden SBY dan persetujuan pemegang saham," katanya.

Pertamina membidik lapangan migas di Venezuela melalui penjualan saham perusahaan migas asal AS Harvest Natural Resources Inc di perusahaan minyak Venezuela Petrodelta SA. Pertamina segera  membeli 32 persen saham Harvest.

Sementara itu, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Afdhal Bahaudin menegaskan perseroan menganggarkan dana  Rp 18 triliun untuk akuisisi blok. Sebanyak 30 persen dana berasal dari kas sedangkan 70 persen sisa dari pembiayaan perbankan.

Ia belum bisa memastikan berapa blok yang akan diambil. Pastinya, Pertamina menargetkan blok yang akan diakuisisi merupakan blok-blok produksi.

Di 2012, Pertamina telah mengakuisisi lima blok. Selain Venezuela, Pertamina mengakuisisi blok di Aljazair.

Melalui anak usahanya Pertamina Hulu Energi (PHE), Pertamina juga membuat kesepakatan dengan Anadarko Offshore Holding Company LLC. Kesepakatan terkait akuisisi 100 persen saham tiga anak usaha Anadarko di Indonesia, yakni Anadarko Ambalat Limited, Anadarko Bukat Limited, dan Anadarko Indonesia Nunukan Company. Ketiga perusahaan itu menguasai sejumlah blok di Kalimantan, seperti Ambalat dan Bukat masing-masing sebesar 33,75 persen dan Nunukan sebesar 35 persen.

Produksi minyak Pertamina per 27 Januari 2013 mencapai 120 ribu barel per hari. Sedangkan produksi gas Pertamina sebanyak 1,04 juta MMSCFD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement