REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Meskipun ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Mesir pada 2012 tercatat menurun tipis dibanding tahun sebelumnya, namun masih merajai pangsa pasar di Negeri Piramida tersebut.
Menurut data perdagangan KBRI Kairo, dalam periode Januari-Oktober 2012, nilai ekspor minyak kelapa sawit ke Mesir mencapai 294,69 juta dolar AS atau menguasai 66,40 persen pangsa pasar, disusul Malaysia sebagai negara pesaing utama Indonesia dengan nilai 147,27 juta dolar atau 33,18 persen.
Kendati demikian, nilai ekspor minyak kelapa sawit pada Januari-Oktober 2012 menurun 18,45 persen dibanding periode sama tahun 2011 tercatat 361,38 juta dolar.
Selain minyak kelapa sawit, Indonesia juga menguasai pangsa pasar kopi di Mesir mencapai 45,60 persen, disusul negara pesaing Vietnam, Brasil dan India.
Bahkan ekspor kopi Indonesia ke Mesir pada Januari-Oktober 2012 meningkat tajam mencapai 92,00 persen dengan nilai 33,82 juta dolar dibanding periode sama tahun sebelumnya tercatat 17,61 juta dolar.
Adapun total nilai perdagangan Indonesia Mesir pada Januari-Oktober 2012 tercatat 1,054 miliar dolar, menurun 17,93 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya mencapai 1,285 miliar dolar.
Nilai ekspor tersebut didominasi oleh komoditi non migas, sedangkan migas sebesar 143,3 ribu dolar AS pada 2012, dan tahun sebelumnya hanya 45,4 ribu dolar saja.
Dari total nilai perdagangan tersebut, ekspor Indonesia tetap surplus mencapai 859,17 juta dolar pada Januari-Oktober 2012, menurun 22,93 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya tercatat 1,114 milar dolar AS.
Barang andalan ekspor Indonesia ke Mesir, selain minyak kelapa sawit dan kopi, juga suku cadang kendaraan bermotor, ban mobil, karet, kertas, alat-alat elektronik, kerajinan tangan, coklat, ikan kaleng, teh, pakaian jadi dan plywood.
Sementara itu, impor Indonesia dari Mesir pada Januari-Oktober 2012 sebanyak 81,5 juta dolar, menurun 6,8 persen dibanding periode sama tahun 2011 sebesar 87,5 juta dolar.
Impor barang andalan Indonesia dari Mesir, antara lain aluminium, fosfat, karpet, tekstil, katun, buku, buah-buahan terutama kurma.
Atase Perdagangan KBRI Kairo, Fetnayeti Winarko, dalam perbincangan dengan ANTARA di Kairo, Selasa (29/1), menjelaskan pihaknya melakukan pendekatan intensif dengan pihak pengusaha Mesir dan Indonesia dalam meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara.
Disebutkannya, Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi didampingi Kepada Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI cairo, Iwan Wijaya Mulyatno dan Atase Perdagangan, Fetnayeti Winarko pada pekan lalu melakukan pertemuan bisnis dengan Ketua Federasi Kamar Dagang Mesir, Ahmed El Wakeel untuk menjajaki kerja sama tersebut.
"Dalam pertemuan tersebut, Dubes Nurfaizi menyampaikan keinginan Indonesia untuk lebih mempererat hubungan kedua negara, khususnya kerja sama di bidang investasi dan perdagangan," kata Iwan Wijaya.
Sebaliknya, Ahmed El Wakeel menyampaikan sambutan baiknya terhadap inisiatif Dubes Suwandi dan menawarkan skema kerja sama.
''Mesir berkeinginan pengadaan perusahaan di Mesir yang mengolah barang setengah jadi dari Indonesia untuk diekspor ke negara-negara sekitar Mesir,'' katanya.