Selasa 29 Jan 2013 11:48 WIB

Tingkatkan Daya Saing, PDMA Indonesia Resmi Diluncurkan

Rep: Antara/ Red: Nidia Zuraya
Hasil kerajinan produk UKM, ilustrasi
Foto: Rosa Panggabean/Antara
Hasil kerajinan produk UKM, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Manajemen Pengembangan Produk atau Product Development Management Association (PDMA) Indonesia resmi diluncurkan. Organisasi yang berada di bawah lisensi PDMA Internasional yang bermarkas di Amerika Serikat itu diharapkan bisa menjadi pusat inovasi dan pengembangan produk di Indonesia.

"Diharapkan organisasi ini bisa jadi tempat berkumpul untuk mengembangkan inovasi demi meningkatkan saya saing produk lokal," kata Ketua PDMA Indonesia Andi Ilham Said dalam peluncuran PDMA Indonesia di Jakarta, Selasa (29/1).

Dalam kesempatan tersebut Andi menjelaskan pentingnya asosiasi itu sebagai tempat berbagi melalui basis pengetahuan dalam pengembangan produk baru sehingga perusahaan lokal bisa sukses mengembangkan inovasi produk. Keberadaan asosiasi ini, sambung dia, penting agar perusahaan lokal bisa terus tumbuh dan berkembang di tengah masuknya produk impor.

"PDMA ini juga organisasi komunitas, sebagai arena berbagi untuk membantu perusahaan lokal agar sukses dalam mengembangkan produk baru," tambahnya.

Menurut Andi, organisasi itu akan mendorong terjadinya kerja sama antara profesional, bagian pengembangan dalam dunia usaha, kalangan pemasar, akademik dan seluruh pemangku kepentingan dalam pengembangan produk baru.

Organisasi PDMA yang bermarkas di Amerika Serikat merupakan asosiasi internasional yang memfasilitasi pengembangan produk terhadap pemerhati, praktisi maupun akademisi pemasaran.

PDMA telah mengajarkan pengetahuan dan keterampilan pengembangan produk. Organisasi itu juga telah menyelenggarakan program sertifikasi internasional pengembangan produk baru.

Asosiasi itu kini menjadi bagian dari komunitas global yang tersebar di lebih dari 30 negara seperti China, Korea Selatan, India, Singapura. Sementara Malaysi dan Turki menyusul untuk bergabung tahun ini.

Vice President PDMA Asia Pasifik Allan M Anderson dalam peluncuran PDMA Indonesia, menjelaskan sebanyak 75 persen produk baru dipasaran gagal. Sedangkan 46 persen sumber daya yang digunakan perusahaan untuk mengembangkan produk baru tidaklah begitu sukses. "Angkanya tidak penting, tapi itulah kenyataan bahwa pengembangan produk baru sulit dilakukan," katanya.

Dengan adanya PDMA Indonesia, menurut Allan, kesempatan untuk membuka jaringan pekerjaan dan kontrak akan menjadi lebih besar. Selain itu, pengusaha juga bisa mendapatkan sertifikasi berstandar internasional untuk terus mengembangkan kompetensi mereka di tingkat global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement