REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Natsir Mansyur menilai rencana redenominasi mata uang Rupiah adalah sanering (pemotongan nilai mata uang) secara terselubung. Demikian diungkapkan oleh Natsir kepada wartawan selepas mengikuti Rapat Kerja Pemerintah 2013 di JCC, Senayan, Senin (28/1).
Menurut Natsir, sebaiknya redenominasi Rupiah dilakukan secara bertahap. Yakni pengurangan digit pada nominal Rupiah dilakukan mulai dari satu digit, dua digit kemudian tiga digit. "Ini langsung dihantam tiga digit gitu," tuturnya.
Wakil Ketua Umum Kadin bidang Pemberdayaan Daerah dan Bulog ini juga menilai sah-sah saja apabila redenominasi dilakukan untuk mempermudah transaksi. Namun, apapun alasannya, Natsir memperingatkan agar redenominasi dilakukan secara hati-hati. "Sebab pasti ada efek sampingnya," ujarnya.
Pekan lalu Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia memulai sosialisasi redenominasi Rupiah. Tujuannya untuk memberikan pemahaman bahwa redenominasi bukanlah sanering.