REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange (NYMEX) ditutup lebih rendah, Sabtu (26/1) pagi WIB.
Harga emas gagal menarik dukungan 'safe haven' dari penurunan cukup besar dalam penjualan rumah baru AS untuk Desember.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 13,3 dolar dolar AS, atau 0,8 persen, menjadi menetap di 1.656,6 dolar AS per ons. Harga kontrak, yang turun satu persen pada Kamis kemarin, adalah 1,8 persen lebih rendah untuk pekan ini atau penyelesaian harga terendah sejak 9 Januari kemarin.
Analis pasar mengatakan posisi jangka panjang yang terlalu banyak dibangun pada emas dan perak oleh investor ritel, serta ketidakmampuan menembus tingkat 1.700 dolar AS untuk emas dan 32,6 dolar AS per ons untuk perak, membuat aksi jual pada hari ini menurun.
Menurut Departemen Perdagangan AS, penjualan rumah baru keluarga tunggal turun 7,3 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 369.000 pada Desember. Namun pada Jumat kemarin, hal itu memberikan sedikit dukungan untuk emas, bersama dengan kurangnya permintaan investasi untuk logam berharga.
Seperti dilaporkan Xinhua, Hingga hari ini, harga perak turun 2,3 persen untuk sepekan, atau diperdagangkan sekitar 3,2 persen lebih tinggi untuk tahun hingga. Sementara perdagangan emas berjangka telah mengalami kerugian sebesar 1,2 persen sejak awal tahun ini.
Mengingat latar belakang itu, perak untuk pengiriman Maret turun 51,6 sen, atau 1,63 persen, ditutup pada 31,206 dolar AS per ons.