Jumat 25 Jan 2013 18:06 WIB

Jakarta Banjir, PLN Rugi Rp 72 Miliar

Rep: Sefti Oktarianisa / Red: Djibril Muhammad
Gedung PLN
Foto: Republika/Musiron
Gedung PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir Jakarta ternyata membawa dampak buruk bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Bahkan BUMN itu mengaku rugi hingga miliaran rupiah karena banjir yang datang sejak Kamis (17/1) lalu.

Hal ini diutarakan Manajer Senior Komunikasi Korporat Bambang Dwiyanto, Jumat (25/1). "Nilainya mencapai Rp 72 miliar," tegasnya. 

Banjir di PLGTU Muara Karang yang berdampak pada padamnya unit pembangkit listrik PLN misalnya, membuat perusahaan itu rugi Rp 45 miliar. Terganggunya ekonomi Jakarta karena banjir juga membuat PLN berpotensi kehilangan kesempatan penjualan energi listrik PLN sebesar Rp 20 miliar.

Belum lagi kerugian di sisi distribusi dan transmisi akibat peralatan rusak tergenang air. "Masing-masing mencapai Rp 2 miliar dan Rp 1 miliar," jelasnya.

Sebelumnya akibat padamnya PLTGU Muara Karang, terdapat 1847 gardu PLN padam. Sampai dengan Kamis (24/1), tercatat 13 gardu yang masih belum bisa dioperasikan hingga air banjirnya benar-benar surut.

Sementara itu, PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang sebagai pengelola kelistrikan di Jakarta, akan segera mengganti sekitar 50 ribu kWh meter yang rusak akibat terendam banjir. Penggantian ini dilakukan sejalan dengan mulai pulihnya pasokan listrik Jakarta dan Tangerang.

Terkait rencana pemerindah daerah Jakarta yang sedang menawarkan pemindahan warga korban banjir ke rumah-rumah susun (rusun) di Marunda, Pulo Gebang, dan Muara Baru, PLN telah mengoperasikan gardu-gardu listrik untuk memasok listrik ke rusun-rusun tersebut. 

"Tidak hanya itu, untuk setiap rusun, PLN telah memasang Alat Pembatas dan Pengukur Listrik (APP)," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement