REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Internasional Indonesia (BII) menarget pertumbuhan kredit sebesar 23 persen pada 2013. Pertumbuhan kredit tersebut akan ditopang kredit Usaha Kecil dan Menengah.
"Ke depan selain fokus ke kredit konsumsi, kami juga akan ke UKM," kata Direktur Perbankan UKM BII, Jenny Wiriyanto, di DPR RI, Selasa (22/1).
Porsi kredit konsumer, ujar Jenny, akan dipertahankan sebesar 35 persen. Sementara sisanya akan disalurkan ke UKM dan korporasi.
BII akan menambah 50 kantor cabang pada 2013 untuk menjangkau nasabah UKM. Jumlah penambahan kantor cabang itu lebih rendah dari tahun lalu sebanyak 52 kantor cabang.
"Meski fokus pada layanan basis teknologi, tapi 70 persen masyarakat masih pergi ke kantor cabang sehingga butuh penambahan kantor," ujarnya
Selain menambah kantor cabang, BII akan mulai masuk ke pasar mikro dengan kerjasama toko ritel dan industri. Jenny mengatakan akan bekerjasama dengan pihak yang memiliki jaringan yang luas. "Kami akan gali hybrid banking untuk mendukung financial inclusion," ungkapnya.