REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Bencana banjir yang terjadi di Jakarta, membawa berkah tersendiri bagi produsen dan pedagang sembako di daerah. Permintaan komoditi beras dan telur dari pedagang besar Jakarta mengalami peningkatan drastis dibanding hari-hari sebelumnya.
Sekretaris Pusat Informasi Peternakan Jateng Gembong Nugroho mengatakan, permintan telur ayam lehorn ke Jakarta sejak dilanda banjir, mengalami peningkatan 30 persen.
''Ini mungkin karena di Jakarta sekarang banyak lokasi pengungsian dan dapur-dapur umum. Mereka membutuhkan pasokan sembako seperti telur dalam jumlah besar,'' kata Gembong, Ahad (20/1).
Dia menyebutkan, dalam kondisi normal, suplai telur ayam lehor ke Jakarta dari peternak di Jateng, hanya sekitar 10-15 ton per hari atau sekitar 5-6 truk. Namun sejak sepekan ini, pemintaan melonjak hingga dua kali lipat.
''Namun karena kemampuan kita terbatas, kami hanya bisa memasok 20 ton per hari. Mungkin kekurangannya, diambil dari daerah lain,'' kata Gembong.
Selama ini, tambah Gembong, pasokan telur dari Jawa Tengah dikirim ke beberapa pasar induk di Jakarta, seperti Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Kebon Kelapa, dan Pasar Jatinegara. Namun karena pasar Jatinegara tergenang, pasokan tersebut hanya dikirim ke Pasar Induk Kramat Jadi dan Kebon Kelapa.
Dengan adanya lonjakan permintaan telur ke Jakarta, maka pasokan telur asal Jateng yang sebelumnya juga dikirim ke beberapa pasar besar di wilayah Jawa Barat, seperti Bandung, Tasikmalaya, Garut dan Ciamis, ujarnya. untuk sementara dihentikan.
''Seluruhnya, dikirim ke Jakarta. Bahkan untuk pasokan pasokan lokal, kita lebih lebih mengandalkan untuk dipenuhi oleh produksi dari peternak kecil. Sedangkan yang dari peternak besar, kita alihkan ke Jakarta,'' jelasnya.