Kamis 17 Jan 2013 08:26 WIB

'Bank Syariah Harus Belajar dari Para Rentenir'

Rep: Hannan Putra/ Red: Heri Ruslan
Pekerja Bank Syariah (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pekerja Bank Syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan syariah belum menjadi perhatian serius umat Islam Indonesia. Sekalipun Majlis Ulama Indonesia (MUI) telah menfatwakan haram berinteraksi dengan bank konvensional yang mengandung unsur riba, namun kenyataannya di masyarakat masih banyak yang bertransaksi bahkan bergantung dari bank konvensional.

Kurang dikenalnya sistem perbankan syariah di masyarakat terjadi karena pengetahuan akan sistem perbankan syariah belum begitu terekspose di masyarakat. Kampanye dan promosi bank syariah dirasa belum masuk ke seluruh lapisan masyarakat.

Pernyataan itu diungkapkan dosen pada Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah (STES) Islamic Village Jakarta, Oom Komariah dalam acara Workshop Ekonomi Islam 1 yang diselenggarakan di Balai Islmic Village, Rabu (16/1).

“Bank-bank Syariah harusnya belajar dari para rentenir di pasar-pasar. Mengapa mereka dengan mudah masuk ke masyarakat dan berhasil meraih kepercayaan dari masyarakat?" Ungkap Oom.

Menurut Oom, pengetahuan masyarakat Muslim tentang pentingnya menjalankan sistem ekonomi syariah dan menjauhkan diri dari praktik-praktik ribawi masih sangat kurang.

Untuk itu, Oom menyeru para dai dan muballigh yang mengerti akan pentingnya sistem ekonomi syariah agar lebih bersemangat memperkenalkannya di masyarakat.

“Semoga acara workshop yang diselenggarakan ini bisa mengkader para mahasiswa yang ikut untuk bisa membawa misi memperkenalkan pentingnya ekonomi syariah ke masayarat,” harap Oom.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement