Rabu 16 Jan 2013 20:28 WIB

Dari 55,2 Juta UKM, Hanya 75 Ribu yang 'Go Online'

Perajin UKM (ilustrasi)
Foto: nenygory.wordpress.com
Perajin UKM (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pemasaran Komunikasi Finixorgle Indonesia, Johan Tandoko mengungkapkan baru sekitar 75 ribu dari 55,2 juta saha kecil menengah (UKM) di Tanah Air yang sudah memanfaatkan internet untuk memasarkan produknya.

"Jumlah UKM yang terdaftar di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sebanyak 55,2 juta namun yang sudah 'go online' baru 75.000," kata Johan di sela-sela peluncuran situs www.pixtem.com di Jakarta, Rabu (16/1).

Padahal, lanjut dia, pasar Indonesia masih sangat besar terutama untuk perdagangan di dunia maya. Dia menyebut jumlah pengguna internet di Tanah Air mencapai 61,1 juta pada 2012 dan diperkirakan meningkat menjadi 80 juta pada tahun ini.

"Sekarang dengan telepon seluler seharga Rp500.000 saja sudah bisa online. Hal itu yang menyebabkan jumlah pengguna internet di Tanah Air terus meningkat," kata dia.

Rata-rata masyarakat di Tanah Air menggunakan waktu tiga jam sehari untuk berselancar di dunia, dengan aktivitas yang dilakukan seperti mengakses jejaring sosial (90 persen), mencari informasi (75 persen), hiburan (58 persen), surat elektronik (47,3 persen), permainan (44 persen), dan belanja (48,5 persen).

"Potensi pasar untuk belanja 'online' cukup besar. Diperkirakan akan terus meningkat," jelas dia.

Johan menyebutkan pada 2012, transaksi 'online' mencapai Rp2,5 triliun, diperkirakan pada 2013 meningkat menjadi 4,5 triliun. Meskipun demikian, dia menyayangkan masih sedikit yang peduli untuk membuat situs sendiri. Mayoritas menggunakan jejaring sosial, 'instant messenger', dan sejumlah forum jual beli.

Padahal dengan situs sendiri, para pemilik usaha dapat mengenalkan produknya dan usaha yang dikelolanya. Salah satu penyebab, masih sedikit yang membuat situs adalah karena tidak menguasai bahasa pemograman dan desain.

"Pixtem hadir memberikan solusi dari masalah tersebut. Dengan Pixtem membuat situs pribadi maupun jual beli bisa dilakukan dengan mudah tanpa harus mengerti bahasa pemograman dan desain," jelas dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement