REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kemitraan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dengan Pemerintah Indonesia telah bermitra selama 88 tahun dan saat ini 6.400 karyawan perusahaan minyak itu merupakan putra-putri Indonesia.
"Mereka telah terlibat secara penuh dalam aktivitas eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak, gas alam serta panas bumi untuk kepentingan bangsa," kata Tiva Permata, Manajer Komunikasi Chevron, kepada ANTARA di Pekanbaru, Ahad (13/1).
Menurut dia, Chevron merupakan perusahaan energi terdepan di Indonesia yang mampu menyumbangkan lebih dari 40 persen produksi minyak nasional yang dihasilkan antara lain dari lapangan-lapangan minyak di Riau.
Selain itu, gas alam dari sumur lepas pantai di Kalimantan Timur serta separuh dari kapasitas energi panas bumi dari proyek panas bumi di Jawa Barat. "Informasi tentang Chevron lainnya bisa di-'klik like' pada www.chevron.com," kata Tiva Permata.
Dijelaskan, PT CPI merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mengoperasikan aset-aset negara di bawah pengawasan SKMIGAS. CPI bekerja di dua wilayah produksi di Provinsi Riau berdasarkan kontrak bagi hasil di mana kontrol dan pembagian hasil terbesar berada di pihak negara.
"CPI merupakan afiliasi dari perusahaan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mengoperasikan aset-aset negara di bawah pengawasan SKMIGAS," katanya.
Chevron bekerja di dua wilayah produksi di Provinsi Riau berdasarkan kontrak bagi hasil, yakni kontrol dan pembagian hasil terbesar berada di pihak negara.
"Perusahaan minyak di Riau ini merupakan afiliasi dari perusahaan energi kelas dunia, Chevron Corporation, dan merupakan kontributor produksi minyak terbesar secara nasional," ujar Tiva.