REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasib perekonomian Indonesia pada 2013 sangat bergantung pada pembangunan infrastruktur. Kondisi infrastruktur yang baik bisa menjadi daya tarik perekonomian. Ini bisa membuat ekonomi Indonesia tetap kokoh di tengah pengaruh kondisi dan stabilitas dalam negeri.
Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, kondisi infrastruktur memiliki peranan penting untuk menarik investasi yang lebih besar. "Semakin baik infrastruktur, makin meningkatkan minat investasi," ujar Lukita, Kamis (3/1).
Meski begitu, Lukita juga mengingatkan aspek-aspek lain, seperti stabilitas keamanan maupun pasar yang besar juga menjadi pendorong investasi. "Faktor-faktor itu yang membuat investasi besar di Indonesia," kata Lukita.
Deputi V Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Luky Eko Wuryanto mengatakan, investor yang hendak menanamkan modalnya di Indonesia harus senantiasa memperhatikan kesiapan infrastruktur di lokasi tempatnya berinvestasi.
Perbaikan infrastruktur sudah menjadi tugas pemerintah. Menurut Luky, pemerintah sangat berperan dalam menyediakan infrastruktur yang mumpuni. "Selain tentunya pemberian insentif yang ada," ujar Luky saat dihubungi Republika, Kamis (3/1).
Luky tidak menampik bila ada investor yang meminta lebih dari sekadar insentif, berupa tax allowance maupun tax holiday. Investor itu berhak mendapatkan reward tersendiri karena telah membangun infrastruktur yang berguna bagi masyarakat sekitar.
Terkait pembangunan infrastruktur pada tahun ini, Luky mengatakan, selain proyek-proyek yang termaktub di dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), pemerintah juga melaksanakan proyek-proyek rutin yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum. Proyek MP3EI, kata Luky, berkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan.