REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta – Sebagai upaya untuk meningkatkan fungsi intermediasi perbankan, Bank DKI salurkan modal kerja senilai Rp 250 miliar jangka waktu 42 bulan (Available Period 6 bulan) kepada CIMB Niaga Auto Finance dengan pola Term Loan/ untuk diterus pinjamkan kepada nasabah Debitur/End User dari Pro Car Finance.
Direktur Pemasaran Bank DKI, Mulyatno Wibowo menjelaskan modal kerja ini nantinya akan digunakan untuk pembiayaan pengadaan kendaraan untuk diterus pinjamkan kepada end user / nasabah CIMB Niaga Auto Finance, berupa kendaraan roda 4 (empat) atau lebih, baik kondisi baru/bekas buatan Jepang, dengan usia kendaraan pada saat pencairan tidak lebih dari 12 (dua belas) tahun.
Apalagi pembiayaan pengadaan kendaraan diprediksi akan terus meningkat, seiring dengan. meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun mendatang, permintaan akan kendaraan roda empat diprediksi akan terus meningkat.
Hal tersebut juga didukung dengan tingkat suku bunga kredit yang saat ini kondusif, membuka peluang pertumbuhan pasar kendaraan bermotor dan pembiayaan di tahun-tahun mendatang.
Pemberian kredit modal kerja ini juga didasarkan bahwa CIMB Niaga Auto Finance merupakan salah satu perusahaan multifinance dengan kinerja keuangan dan usaha yang prima serta perusahaan yang dikenal dengan reputasi yang baik di pasar.
“Kerja sama dengan CIMB Niaga Auto Finance ini dari sisi bank mampu mendorong efisiensi biaya karena tidak langsung masuk ke pasar. Kita bisa menghemat dari segi monitoring, lokasi dan transportasi,” ujar Mulyatno.
Bank DKI pun dapat menggunakan jaringan multifinance untuk menjangkau konsumen. Saat ini CIMB Niaga Auto Finance telah memiliki 72 cabang di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Sebelumnya Bank DKI telah menyalurkan modal kerja ke berbagaimultifinance ternama diantaranya Adira Dinamika Multi Finance dan Pro Car Finance. Total di tahun 2012 ini, Bank DKI sudah menyalurkan kredit ke multifinance sebanyak Rp2,5 triliun
Ikuti Whatsapp Channel Republika