REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Pemerintah Australia meluncurkan dana pensiun Islam untuk kali pertama. Produk ini memperbolehkan masyarakat memilih dana pensiun yang sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan Islam.
Dana tersebut diberi nama 'Personal Choice, Private Area' dan dijalankan oleh perusahaan swasta Crescent Wealth. Managing Director Crescent Wealth, Talal Yassine, mengatakan opsi dana pensin ini meniru produk serupa di luar negeri.
"Pemilihan dana pensiun ini berarti mematuhi aturan Islam atas investasi untuk tidak berinvestasi di bank dan hal yang berbau pornografi, alkohol, serta persenjataan," ujarnya seperti dikutip dari ABC, Selasa (18/12).
Yassine menyebut dana tidak akan berinvestasi di perusahaan yang banyak utang. Menurutnya, dana pensiun Islam adalah investasi yang sangat konservatif. "Itu berarti tidak berinvestasi pada perusahaan dengan banyak utang dan mengambil bagian dalam kegiatan yang dilarang," ucapnya.
Dia tidak tahu berapa banyak muslim dari warga Australia yang akan memilih dana pensiun Islam. Namun berkaca dari produk sejenis di Amerika Serikat (AS), dana pensiun Islam akan berjalan lancar. "Produk semacam ini di AS telah berjalan selama bertahun-tahun dan telah menarik banyak non-Muslim juga," kata Yassine.
"Mereka mempunyai dana 4 miliar US Dollar setelah 20 tahun," ucapnya. Pelanggan dana pensiun Islam di AS yaitu sepuluh persen dari komunitas Muslim Amerika dan 90 persennya dari masyarakat Amerika lainnya.
Menteri Imigrasi Australia Chris Bowen telah membuat peta untuk mempromosikan Australia sebagai pusat keuangan utama di Asia yang memiliki populasi muslim cukup besar. "Keuangan Islam berpotensi mendorong pertumbuhan industri internasional," katanya.
Kepala Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Australia, Pauline Vamos, menyambut kehadiran dana pensiun Islam ke pasar Australia. Vamos mengatakan produk baru ini merupakan bagian reformasi dalam kepensiunan. Jadi kita mendapatkan inovasi jauh lebih besar dan jauh lebih murah bagi anggota dana dan konsumen, katan Pauline.