Selasa 11 Dec 2012 15:46 WIB

BI Rate Ditahan 5,75 Persen

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Fitria Andayani
Bank Indonesia as central bank must restrict the location of foreign bank offices. (illustration)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bank Indonesia as central bank must restrict the location of foreign bank offices. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang 11 bulan atau hampir setahun, Bank Indonesia (BI) masih menahan suku bunga dilevel 5,75 persen. Tingkat suku bunga tersebut dinilai masih konsisten dengan tekanan inflasi yang rendah dan terkendali sesuai sasaran inflasi 2013 dan 2014, sebesar 4,5 persen plus minus satu persen.

Direktur Eksekutif Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI, Dody Budi Waluyo, akan evaluasi terhadap kinerja 2012 dan prospek 2013-2014, secara umum menunjukkan perekonomian domestik tumbuh tetap baik. Stabilitasnya juga terjaga. "Hasil terakhir rapat dewan gubernur (RDG) masih yakin dengan BI rate 5,75 persen," kata Dody di Jakarta, Selasa (11/12).

Rendahnya tingkat inflasi di Indonesia, kata Dody, didukung penerapan indeks harga konsumen (IHK) pada November 2012 tercatat 0,07 persen atau 4,32 persen. Di samping, inflasi kelompok volatile foods dan administered price yang rendah. Inflasi juga terkendali dengan rendahnya imported inflation sejalan penurunan harga komoditas pangan dan energi global, serta terjaganya stabilitas rupiah.

Ke depannya, kata Dody, Dewan Gubernur akan memperkuat kebijakan untuk mengelola kesimbangan eksternal ke tingkat yang berkesinambungan dengan tetap memberikan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi domestik. BI yakin bahwa penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta dukungan koordinasi dengan pemerintah akan mampu menjaga kestabilan ekonomi makro dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement