REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji mengatakan sampai saat ini PLN belum berencana untuk melakukan impor gas alam cair (liquified natural gas/LNG) asal Qatar dari penjual asal Hungaria. Menurut Nur, pembicaraan dengan penjual asal Hungaria masih sebatas pembicaraan antara penjual dengan calon kliennya.
"Belum sampai tahap komitmen apapun. Namanya marketing kan orang datang menawarkan, tentu kita dengar," ujar Nur kepada wartawan pascamenghadiri 'The VII Indonesia-Slovakia Business Forum' di Hotel JW Marriott, Jakarta, Senin (10/12).
Nur menjelaskan, pada dasarnya pembelian LNG dengan pihak manapun dilakukan melalui sistem tender terhadap pemasok-pemasok LNG yang qualified. Pemasok-pemasok tersebut harus memenuhi prakualifikasi maupun kualifikasi yang ditetapkan PLN.
Lebih lanjut, Nur menyebut impor LNG baru akan dilakukan apabila terjadi kekurangan LNG akibat pasokan dari dalam negeri tidak dapat memenuhi. Itupun harus melalui konfirmasi kepada Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (eks BP Migas). "Kalau ada kekurangan dan sudah confirm oleh SKSP Migas, baru kita impor," ujar Nur.
Seperti diberitakan sebelumnya, PLN tengah menjajaki kemungkinan mengimpor LNG asal Qatar dari penjual asal Hungaria. Impor dilakukan guna mencukupi kebutuhan gas PLN yang ditampung di Floating Storage Regasification Units (FSRU) Jawa Barat, yang tak mampu dipenuhi LNG eks Sempra asal Blok Tangguh.