Senin 10 Dec 2012 15:13 WIB

Hatta: Kenaikan LPG Harus Hati-Hati

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Mansyur Faqih
Hatta Rajasa
Foto: WIhdan Hidayat/Republika
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Perekonomian Hatta Rajasa meminta agar rencana kenaikan gas LPG 12 kilogram diperhitungkan dengan matang.  “Harus dihitung secara hati-hati,” tutur Hatta pascamenghadiri The VII Indonesia-Slovakia Business Forum di Hotel JW Marriott, Jakarta, Senin (10/12).  

Menurutnya, rencana kenaikan tersebut harus memperhitungkan kemampuan serta daya beli masyarakat. waktu dan inflasi juga harus menjadi tolok ukur.

Di sisi lain, ia mengaku memahami jika defisit harga keekonomian dan harga jual LPG terlampau besar.

Hatta juga belum mau berkomentar banyak soal rencana Pemerintah untuk menaikan pada pertengahan tahun depan. Ia meminta hal itu dibahas secara seksama.  

“Karena ekonomi itu bukan hanya LPG, tapi secara keseluruhan kita melihatnya,” ujar Hatta.

Pertamina berencana menaikkan harga jual LPG 12 kilogram dengan alasan terus merugi. Tahun ini, Pertamina menanggung kerugian sebesar Rp 5 triliun.  Rencananya, harga LPG akan dinaikkan secara bertahap mulai tahun depan. 

Sebagai gambaran, harga keekonomian LPG saat ini berkisar antara Rp 8.500 hingga Rp 9.000 per kilogram.  

Sedangkan harga jualnya tidak lebih dari Rp 5.850 per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement