REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mencatat pencapaian yang kurang signifikan dari produksi minyak mentah perusahaan itu. Bahkan hingga akhir tahun ini, BUMN ini baru mampu memproduksi 95 persen dari target.
Anak usaha Pertamina di sektor hulu migas yakni Pertamina Hulu Energi dan Pertamina EP hanya mampu memproduksi minyak 200 ribu barel per hari. Padahal hingga akhir tahun ini, Pertamina mematok target 215 ribu barel per hari.
Direktur Hulu Pertamina M Husen tak memungkiri hal ini. Dikatakannya realisasi di luar target ini akibat kendala operasioanl di lapangan. "Tahun ini, produksi hanya naik satu persen dibandingkan 2011," katanya pada wartawan, Selasa (4/12). Padahal persentase kenaikannya lebih dari itu.
Lambannya Pertamina Hulu Energi (PHE) mendapatkan rig untuk Blok West Madura Offshore (WMO) menjadi penyebab. Ini juga akibat dari sejumlah persoalan cuaca yang mengganggu kinerja di sejumlah lapangan.
Meski demikian, pada 2013 mendatang, ia optimis produksi bisa melonjak naik. Bahkan persentase kenaikan bisa mencapai lima persen. "Sejumlah proyek enhance oil recovery (EOR) yakni upaya peningkatan produksi dengan penggunaan teknologi bakal mulai dilakukan," jelasnya. Selain itu, produksi sumur tua juga akan ditingkatkan.
Akuisisi yang dilakukan pada sejumlah blok baik di dalam negeri maupun luar negeri juga dilakukan. Ia yakin hal ini juga bisa memberi kontribusi lebih pada jumlah produksi minyak. "Target ini juga berlaku buat gas," katanya.
Untuk 2012 diperkirakan produksi gas mencapai 1,6 miliar kaki kubik per hari atau 102 persen dari target.