REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lulusan perguruan tinggi belum bisa memenuhi kebutuhan industri. Alhasil, banyak sarjana yang menganggur.
Wakil Ketua Umum kamar dagang industri (kadin) bidang industri, riset dan teknologi, Bambang Sujagad mengatakan lulusan sarjana memang belum siap pakai.
Perguruan tinggi di Indonesia baru menghasilkan sarjana yang memiliki pengetahuan umum, bukan ketrampilan teknis.
Sementara, industri memerlukan sarjana yang siap langsung diterjunkan ke lapangan. Menurutnya, hanya jurusan-jurusan tertentu seperti teknik mesin, pertanian yang digunakan industri.
“Universitas juga harus tahu kebutuhan pasar,” ujar Bambang saat dihubungi, Senin (3/12). Meskipun ada beberapa lulusan yang secara kulifikasi jurusan memenuhi keinginan industri, Bambang mengatakan pengusaha tetap harus memberikan training kepada calon pegawainya.
Oleh karena itu, ujarnya, pemerintah seharusnya bisa memberikan insentif berupa keringanan pajak sebagai kompensasi dari biaya training yang diberikan perusahaan.
Ia mencontohkan adanya upaya reimbursement pajak senilai biaya pelatihan yang dikeluarkan. Cara ini sebagai salah satu solusi untuk mengurangi pengangguran berpendidikan tinggi.