Senin 03 Dec 2012 11:29 WIB

BRI Dongkrak Pendapatan Non Bunga

Rep: Nur Aini/ Red: Fitria Andayani
Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mendongkrak pendapatan non bunga atau fee based income (FBI) lewat pembiayaan perdagangan internasional (trade finance). Pendapatan non bunga dari trade finance ini mencatat pertumbuhan tertinggi.

Sekretaris Perusahaan BRi, Muhamad Ali mengatakan pendorong tumbuhnya laba perseroan ditopang pendapatan bunga dan fee based income. Sejak akhir 2009 hingga September 2012, perseroan membukukan peningkatan rata-rata per tahun FBI sebesar 23,13 persen dari Rp 2,1 triliun menjadi Rp 3,7 triliun. “Di FBI ini pertumbuhan terbesar oleh trade finance sebesar 86,13 persen, “ ujarnya kepada pers, Senin (3/12).

Pertumbuhan trade finance tersebut disusul jasa pembayaran 45,94 persen. Adapun pendapatan dari jasa anjungan tunai mandiri (ATM) sebesar 34,06 persen.

Ali menguraikan, pendapatan dari trade finance pada 2009 hanya sebesar Rp 98 miliar. Namun hingga September 2012 menjadi Rp 210 miliar atau terjadi pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 32,03 persen. Sedangkan jasa ATM sebesar Rp 238 miliar pada 2009 menjadi Rp 361 miliar pada September 2012 atau tumbuh rata-rata per tahun 16,40 persen.

Sedangkan kontribusi FBI terhadap total income perseroan meningkat dari 5,30% persen pada 2009 menjadi 6,70 persen  pada September 2012.  Ali mengatakan, tingginya pertumbuhan FBI terjadi karena ekspansi unit kerja dan layanan BRI sampai ke pelosok desa dan kota di Tanah Air.”Jumlah Unit kerja kami pada 2009 baru 6.341. Sekarang sudah 8.888 atau tumbuh 13,06 persen per tahun,” papar Ali.

Sedangkan untuk layanan E-Channel, BRI memiliki jumlah ATM sebanyak 3.778 ATM pada 2009 yang meningkat menjadi 11.623 ATM atau tumbuh rata-rata per tahun 50,48 persen. Adapun,  jumlah electronic data capture (EDC) BRI juga melonjak 90,24 persen per tahun.  Pada 2009 EDC BRI baru sebanyak 6.398 EDC. Namun September 2012, EDC tersebut mencapai 37.507 EDC.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement