Jumat 23 Nov 2012 18:39 WIB

Harga CPO 2013 Diperkirakan Fluktuatif

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Djibril Muhammad
CPO
CPO

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Rabobank International, sebuah lembaga keuangan internasional yang khusus menyediakan layanan di bidang pangan dan agribisnis, memperkirakan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) di sisa kuartal keempat 2012 akan berada di kisaran 2.360 ringgit atau sekitar Rp 7,4 juta per ton.  

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata harga di kuartal ketiga 2012 yang mencapai 2.850 ringgit atau sekitar Rp 8,9 juta per ton. 

Associate Director Rabobank International, Pawan Kumar mengatakan, harga CPO akan menurun di sisa kuartal ketiga 2012 karena berlebihnya supply dibandingkan demand di pasaran. 

"Tapi, CPO akan meningkat di 2013 dalam jangka menengah dan panjang," ujar Pawan dalam 'Rabobank's Market Outlook 2013' di Kuala Lumpur seperti dilansir The Sun Daily, Jumat (23/11).  

Pawan memprediksi, harga CPO akan berada di kisaran 2.650 ringgit atau sekitar Rp. 8,8 juta hingga 3.000 ringgit atau sekitar Rp. 9,4 juta per ton di 2013. Di kuartal pertama, Pawan memperkirakan harga CPO per ton akan menyentuh 2.800 ringgit.  

Kemudian meningkat menjadi 3.000 ringgit di kuartal kedua, lalu kembali turun menjadi 2.800 ringgit di kuartal ketiga dan kembali ke 2.650 ringgit atau sekitar Rp. 8,3 juta di kuartal keempat.    

Pawan menambahkan, harga CPO lebih kompetitif dibandingkan dengan minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai. Fakta inilah yang membuatnya yakin permintaan terhadap CPO di 2013 akan mengalami peningkatan.

"Rabobank mengharapkan adanya peningkatan itu di 2013. Apalagi, stok minyak kedelai diprediksi akan turun," ujar Pawan.  

Lebih lanjut, Pawan menilai untuk jangka panjang, outlook CPO akan terus positif. Walaupun, ekspansi CPO yang masih terus berlangsung akan menjadi salah satu tantangan.  

Di samping, supply terhadap bibit minyak lainnya yang diperkirakan dapat menekan harga CPO. "Perlambatan permintaan biodiesel juga dapat menimbulkan resiko harga terbalik," ujarnya. 

Di Tanah Air, harga CPO diperkirakan akan terus merosot hingga akhir 2012. Berdasarkan data dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), rata-rata harga CPO untuk 2011 mencapai 1.190 dolar AS atau sekitar Rp. 11,4 juta per ton.  

Sedangkan untuk 2012, rata-rata harga CPO anjlok hingga menyentuh 800 dolar AS atau sekitar Rp. 7,7 juta per ton. Produksi CPO Indonesia untuk 2012 diperkirakan akan mencapai 25 hingga 26 juta ton.  

Sebanyak 16,5 hingga 17,5 juta ton dari total produksi akan digunakan untuk ekspor. Realisasi ekspor tahun ini hingga September silam berada di angka 11,8 juta ton. Angka ini tidak berbeda jauh dibandingkan periode 2011 yang mencapai 11,8 juta ton. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement