REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melakukan penandatanganan kerja sama terkait akses perbankan bagi calon tenaga kerja Indonesia (TKI).
Dengan kerjasama ini, BSM memberikan fasilitas perbankan tidak hanya kepada TKI tetapi juga keluarga TKI yang bekerja di luar negeri.
Kesepakatan ini memungkinkan calon TKI untuk mendapatkan pendanaan dari BSM untuk memenuhi keperluan keberangkatannya ke negara tujuan kerja.
Selain itu, BSM juga memberikan fasilitas pembiayaan dan pengiriman dana remitansi serta edukasi pengelolaan keuangan bagi TKI.
"Kalau mereka sudah punya dana, BSM aktif mendorong mereka untuk menjadi pengusaha di Indonesia," kata Direktur BSM, Hanawijaya, usai penandatanganan yang dilaksanakan di Gedung BNP2TKI di Jakarta, Kamis (22/11).
Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama BSM, Yuslam Fauzi, dan Ketua BNP2TKI, Jumhur Hidayat. Dengan adanya kerjasama ini TKI Indonesia akan dimudahkan dalam pengelolaan uang karena BSM juga menawarkan pelatihan dan edukasi pengelolaan pendapatan.
BSM menargetkan dapat menjaring TKI-TKI yang ada di Asia. Saat ini dengan produk independen, BSM telah menerima pengiriman remitansi dari tiga negara Asia, yaitu Malaysia, Sigapura dan Hong Kong. Diharapkan melalui kerjasama ini BSM bisa menjangkau Taiwan, Korea, dan Timur Tengah.
Produk khusus remitansi BSM melayani pengiriman uang dari luar negeri ke rekening di Indonesia. Hingga petengahan November, perusahaan telah mencatat pemasukan dana dari produk yang disebut dengan Transfer DUIT ini sebesar Rp 1,8 triliun dengan jumlah pengguna jasa sebanyak 627 ribu tenaga kerja.