REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Jamsostek menyiapkan dana sekitar hingga Rp20 triliun untuk investasi baru pada 2013. "Tahun depan (2013) ada tambahan dana investasi sekitar Rp15 triliun-Rp20 triliun. Nilai investasi tambahan tersebut sama dengan tahun ini (2012)," kata Direktur Utama Jamsostek Elvyn G Masassya.
Pernyataan itu ia sampaikan sebelum rapat dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan di Kantor Perhutani, Jakarta, Selasa. Menurut Elvyn, penambahan investasi baru Jamsostek sangat tergantung pada nilai "investable fund".
"Nantinya dana tambahan itu akan dialokasikan ke obligasi, saham, reksa dana, investasi langsung, dan deposito," katanya. Ia menjelaskan, alokasi terbesar yaitu instrumen obligasi dan deposito.
"Investasi pada obligasi diperkirakan setara 45 persen, disusul investasi deposito 27 persen, saham sebesar 22 persen, reksadana 8 persen, selebihnya properti dan penyertaan," ujarnya.
Selain alokasi pada instrumen yang sudah menjadi investasi tradisional tersebut, Jamsostek juga sedang menyiapkan proses investasi langsung dalam bentuk penyertaan.
Tiga proses investasi yang sedang berlangsung pada 2013, diutarakan Elvyn, pertama, penyertaan modal awal pada Indonesia Investment Company senilai Rp1 triliun. "Mudah-mudahan pada tahun depan (2013) Indonesia Investment Company sudah beroperasi," ujarnya.