REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Penyerapan sapi lokal oleh perusahaan penggemukan sapi dinilai kurang maksimal. Anggota Komisi IV DPR Ibnu Multazam mengatakan hargi daging sapi yang melejit terjadi sejak sepekan terakhir disebabkan sapi dari peternak belum maksimal diserap sehingga terjadi kelangkaan.
Berdasarkan data statistik, jumlah sapi di Indonesia mencapai 16 juta ekor. Jumlah ini, menurut dia semestinya sudah bisa memenuhi kebutuhan daging dalam negeri.
“Hukum ekonomi karena stok daging dipasar berkurang, permintaan tinggi pasti harga naik,” ujar dia, Senin (19/11).
Ia meminta masyarakat tidak panik soal kenaikan harga daging. Menurut dia, bukan tidak mungkin kenaikan harga ini hanya dilatarbelakangi agar ada penambahan kuota impor daging.
Persoalan ini, imbuhnya, tidak boleh diselesaikan hanya dengan mengimpor sapi atau daging. Ia mengatakan, kondisi tingginya harga daging perlu dijadikan momentum agar petani bersemangat memelihara ternak. Selama ini, impor daging justru mematikan peternak lokal.