REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penjualan (lifting) minyak dipastikan sudah berjalan normal. Sebelumnya berdasarkan sumber wartawan, ketika pembubaran Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) terjadi kevakuman di sektor hulu migas yang menyebabkan lifting turun di angka 830 barel per hari.
Situasi terkini kembali normal ditegaskan Deputi Pengedalian Operasi Satuan Kerja Sementara (SKS) Pelaksana Kegiatan Hulu Migas, Gede Prayatna, pada Republika, Jumat (16/11). "Secara bertahap sudah kembali berjalan normal," katanya melalui telepon.
Ia pun menuturkan untuk tahapan pertama lifting, pihaknya memulai dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI). Pasalnya kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) itu memiliki jumlah produksi minyak terbesar di Indonesia.
Dari lapangan yang dimiliki di Duri dan Minas di Riau misalnya, CPI mencatat lifting minyak sebesar 344.548 barel per hari. Dalam APBN Perubahan, CPI pun ditargetkan mencapai 355 ribu barel per hari.
"Jadi hari ini sudah mulai berjalan," ujarnya. Ia menuturkan saat kevakuman terjadi, seluruh minyak produksi hanya ditampung dalam tangki penyimpanan yang ada.