Kamis 15 Nov 2012 20:36 WIB

Dengan Leverage Model, Efisiensi Bank 20 Persen

Rep: Friska Yolandha/ Red: Chairul Akhmad
Salah satu outlet BNI Syariah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu outlet BNI Syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Leverage model dinilai akan memberikan keuntungan bagi perbankan syariah di Indonesia. Efisiensi biaya operasional merupakan salah satunya.

Direktur Bisnis BNI Syariah, Imam T Saptono, mengungkapkan dengan menggunakan sistem office channeling saja perusahaan bisa menghemat biaya operasional 20-30 persen.

"Kontribusi dana pihak ketiga melalui sistem OC mencapai 20 persen," katanya kepada ROL, Rabu (14/11).

Menurutnya, kesuksesan model bisnis ini sangat bergantung pada itmen bank induk untuk mengembangkan bisnis syariahnya. Salah satunya dengan memasukan key performance indikator bisnis syariah ke dalam parameter bisnis di seluruh cabang.

Dengan model leveranging aspek yang bisa dibagi antara lain penggunaan IT platform, e-channel. Di dalam e-channel ini termasuk ATM, contact center hingga outlet cabang atau office channeling.

Sejauh ini sistem ini telah memberikan dampak positif akan kinerja perusahaan. Bila sistem ini bisa pula diterapkan dalam pembiayaan, bukan tidak mungkin akan mendongkrak kinerja perusahaan berkali-kali lipat.

Sejauh ini BNI Syariah hanya melayani tabungan di outlet OC. Hingga November BNI Syariah telah memiliki lebih dari 1.000 outlet OC yang melayani syariah. Tahun depan BNI Syariah akan memperkuat layanan di seluruh outlet OC.

Sementara itu Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), A Riawan Amin, mengatakan dual banking leverage model ini merupakan sistem yang penting bagi perbankan syariah.

Ada simalakama di bank syariah bila outletnya terbatas. Di satu sisi produk tidak bisa menjangka hingga ke lapisan terdalam masyarakat sehingga perbankan syariah kesulitan meningkatkan aset.

Di sisi lain, akan memakan biaya yang sangat besar bila perbankan syariah mengembangkan outlet sendiri. "Ini juga berdampak pada sulitnya penambahan aset," kata Riawan melalui pesan elektronik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement