Ahad 04 Nov 2012 14:35 WIB

Shell-PGN Jajaki Potensi Pengembangan LNG

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Dewi Mardiani
Teknisi Pemeliharaan Fasilitas sedang melakukan pemeriksaan dan perawatan rutin pada pipa distribusi gas di Stasiun Transmisi Bojonegara milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk di Bojonegara, Banten, Kamis (27/10). (Republika/Agung Supriyanto)
Teknisi Pemeliharaan Fasilitas sedang melakukan pemeriksaan dan perawatan rutin pada pipa distribusi gas di Stasiun Transmisi Bojonegara milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk di Bojonegara, Banten, Kamis (27/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Shell Indonesia (Shell) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menandatangani nota kesepahaman untuk menjajaki potensi pengembangan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) di Indonesia. Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan di sela kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Inggris, Sabtu (3/11).

Acara penandatanganan disaksikan oleh Menteri Perdagangan dan Investasi Inggris, Lord Green, yang mewakili Pemerintah Inggris. Sementara Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Menteri Perindustrian MS Hidajat dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

Menurut Pesiden Direktur dan Kepala Shell Indonesia, Darwin Silalahi, Shell akan memadukan teknologi yang dimiliki dengan pengalaman PGN dalam proyek pipanisasi dan distribusi gas. "Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia yang terus bertumbuh dengan gas alam yang lebih bersih,” katanya, Ahad (4/11).

Lebih lanjut dijelaskannya, studi antara keduanya pun akan terkait operasi LNG berskala kecil. Seperti pencairan gas, dan pengembangan mata rantai pasokan dengan menggunakan suplai gas lokal yang berpotensi untuk membantu memenuhi pasokan gas kepada konsumen industri dan penyedia tenaga listrik.

Shell merupakan perusahaanya asal Belanda. Di 2011 lalu, Shell juga masuk ke bisnis hulu gas dengan KKKS Inpex untuk mengoperasikan Blok Masela di Maluku Tenggara Barat. Di akhir tahun ini, Shell juga ikut dalam tender penyaluran BBM bersubsidi 2013. Shell meminta jatah untuk mendistribusikan BBM khusus ke sepeda motor di 70 titik di Jawa Timur.

Sementara itu, saat dikonfirmasi ke PGN, belum ada pihak manajemen yang memberi keterangan. Sekretaris Perusahaan Herri Yusuf juga masih enggan memberi pernyataan. Namun selain bekerja sama dengan Shell, sebelumnya PGN juga mengatakan berencana mengakuisisi blok gas di 2012. Rencana masuk ke bisnis hulu ini akan terlaksana 2013 nanti.

"Kita memang akan melakukan 'partisipating interrest' di blok yang ada di dalam negeri," ujarnya. Tapi kemungkinan baru bisa enam atau sembilan bulan lagi hal ini bisa terealisasi. PGN hanya akan mengambil maksimal 30 persen saham blok migas. Total dana yang sudah kita siapkan sekitar Rp 5 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement