REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar, mengakui bahwa kontribusi privat dalam proyek-proyek infrastruktur memang tergolong minimalis.
"Dari segi privat investment pada akhirnya tidak terlalu besar yang dapat diharapkan," ungkapnya, katanya dalam satu diskusi di Jakarta, Senin (22/10).
Meski demikian, Mahendra menjelaskan sektor swasta tidak hanya diperlukan dari segi pendanaan. Akan tetapi, untuk menjaga agar terselenggara good governance, sehingga tingkat standar kita menjadi lebih baik. Mahendra mengungkapkan pembiayaan infrastruktur memang lebih besar diambil APBN BUMN.
Alternatif lainnya, pendanaan dari dalam neger, misalnya, pasar modal dan obligasi berupa utang. Menurutnya, potensi pasar keuangan harus diperdalam. "Sebab kalau tidak ada itu akan menjadi terbatas. kalau dipelajari kondisi global potensi pendanaan yang ada, sebenarnya fungsinya bukan pendanaan tapi kualitas pengelolaan," ujarnya.