Selasa 25 Sep 2012 07:15 WIB

Presiden: Ekonomi Indonesia tidak Semu

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan capaian perekonomian Indonesia saat ini bukanlah semu karena memiliki fundamental yang kuat sehingga kalangan usahawan dalam negeri dan luar negeri tidak perlu khawatir dalam menanamkan investasi jangka panjang di Indonesia.

"Ada pertanyaan seberapa lama akan bertahan?, Saya percaya Indonesia akan mampu (mempertahankan kondisi ekonomi-red)," kata Presiden saat menyampaikan pidato dalam Indonesian Investment Day di New York Stock Exchange (NYSE), New York, Senin (24/9) pukul 09:00 waktu setempat.

Kepala Negara mengatakan setidaknya ada empat alasan mengapa perekonomian Indonesia akan mantap dan menarik bagi investasi jangka panjang.

"Yang pertama debat tentang sistem politik nasional sudah selesai. Demokratisasi telah mencapai sejumlah titik yang tak mungkin lagi menjadi titik balik dan stabilitas politik sudah tercapai," kata Presiden. Kepala Negara mengatakan, kondisi politik yang stabil itu memberikan sumbangan positif bagi ekonomi nasional.

"Yang kedua mengapa kami yakin masa depan ekonomi Indonesia akan berkelanjutan adalah karena pertumbuhan ekonomi kami saat ini bukanlah buatan. Pertumbuhan yang dinikmati saat ini solid dan memiliki fundamental makro ekonomi yang kuat," tegasnya.

Presiden Yudhoyono mengatakan pemerintah dalam menjalankan kebijakan perekonomiannya sangat berhati-hati dan teliti untuk mencegah Indonesia kembali terperosok ke dalam krisis ekonomi seperti 1997.

Hal yang ketiga, menurut Presiden adalah pertumbuhan Indonesia stabil karena saat ini telah dicanangkan visi ekonomi hingga 2025 yang masuk ke dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Dan yang keempat, kemampuan Indonesia untuk adaptif merupakan salah satu modal dalam menjaga perekonomian dan pertumbuhan stabil dan berkelanjutan. "Pertumbuhan kami dan transformasi akan terus berlanjut karena kami, bangsa Indonesia sangat adaptif," paparnya.

Presiden selain menyampaikan pidato di depan kalangan bisnis AS juga dijadwalkan akan menyampaikan pandangan dalam salah satu sesi sidang Majelis Umum PBB pada 25 September 2012.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement