REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Muamalat terus berupaya memperbesar pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Di akhir tahun bank syariah tertua di Indonesia ini menargetkan pertumbuhan DPK sebesar 35 persen.
Saat ini porsi DPK di Bank Muamalat terdiri dari 64 persen deposito dan 38 persen dana murah atau tabungan dan giro. Dari 38 persen komposisi dana murah, sekitar 60 persen berasal dari giro dan sisanya tabungan.
"Dulu komposisi deposito lebih besar dari jumlah saat ini," ujar Direktur Korporasi Bank Muamalat, Luluk Mahfudah, akhir pekan lalu.
Hingga Agustus 2012 total DPK yang berhasil dikumpulkan oleh Bank Muamalat adalah sebesar 26 triliun. Nilai ini meningkat tipis dibandingkan semester pertama yang hanya di kisaran Rp 20 triliun. Bank Muamalat menargetkan di akhir tahun bisa meraup DPK sebesar Rp 30 triliun.
Salah satu upaya yang dilakukan Bank Muamalat dalam mengumpulkan dana murah adalah dengan meluncurkan dua produk tabungan akhir pekan lalu, yaitu Tabungan Muamalat Prima dan Tabungan Wisata. Dari kedua tabungan ini Bank Muamalat berharap bisa memperoleh penambahan DPK sebesar Rp 1-2 triliun.