Senin 10 Sep 2012 19:51 WIB

Pemerintah-DPR Setujui 'Lifting' Gas

Jero Wacik
Foto: antara
Jero Wacik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah dan Komisi VII DPR menyepakati produksi siap jual (lifting) gas bumi dalam RAPBN 2013 sebesar 1,36 juta barel setara minyak per hari. Kesepakatan tersebut dicapai dalam rapat kerja Komisi VII DPR dengan Menteri ESDM Jero Wacik yang dipimpin Ketua Komisi, Sutan Bhatoegana di Jakarta, Senin (10/9).

Asumsi 'lifting' gas merupakan pertama kali masuk dalam APBN. Sebelumnya, hanya 'lifting' minyak saja yang menjadi asumsi APBN. Jero Wacik mengatakan, 'lifting' gas tersebut lebih tinggi dibandingkan perkiraan sampai akhir 2012 yang ditargetkan 1,284 juta barel setara minyak. "Kami optimis 'lifting' gas mencapai 1,36 juta barel setara minyak per hari," ujarnya.

Produksi gas 2013 itu terbesar berasal dari Blok Mahakam dan Tengah dengan operator Total E&P Indonesie 306,8 ribu barel setara minyak per hari. Disusul, BP Tangguh dari Blok Berau, Muturi, dan Wiriagar 190,7 ribu barel setara minyak per hari, ConocoPhillips Grissik Ltd dari Blok Corridor 164,2 ribu barel setara minyak per hari, PT Pertamina EP 158 ribu barel setara minyak per hari, Vico dari Blok Sanga-Sanga 67,3 ribu barel setara minyak per hari, dan ConocoPhillips Indonesia dari Natuna B 60,3 ribu barel setara minyak per hari.

Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini menambahkan, pemerintah mengandalkan tambahan produksi gas tahun 2013 dari Blok Mahakam 200 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan Kangean 90 MMSCFD. "Produksi Kangean diproyeksikan sebesar 300 MMSCFD, sebanyak 210 MMSCFD sudah masuk tahun ini, sisanya 90 MMSCFD di tahun 2013," katanya.

Rapat kerja Jero Wacik dan Komisi VII DPR juga menyepakati 'lifting' minyak bumi sebesar 900 ribu barel per hari, sehingga total 'lifting' migas adalah 2,26 juta barel setara minyak per hari. Selain itu, harga minyak Indonesia (Indonesian crude price/ICP) dalam RAPBN 2013 disepakati 100 dolar AS per barel, volume BBM sebesar 46,01 juta kiloliter.

Volume BBM itu terdiri dari premium 29,6 juta kiloliter, minyak tanah 1,7 juta kiloliter, dan solar 15,11 juta kiloliter. Lalu, kuota elpiji 3 kg disetujui sebesar 3,86 juta ton, subsidi biodiesel Rp 3.000 per liter, bioetanol Rp 3.500 per liter, LGV Rp 1.500 per liter, dan alpha BBM Rp 642,64 per liter.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement