Jumat 07 Sep 2012 01:00 WIB

Eropa Bisa Belajar dari Indonesia

Krisis Eropa (ilustrasi)
Krisis Eropa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON  - Wakil Perdana Menteri Belanda Maxime Verhagen mengakui Eropa yang sedang dilanda krisis keuangan dapat belajar banyak dari Indonesia dalam mengatasi krisis serta dalam mewujudkan harapan baru.

Maxime Verhagen menyampaikan hal itu dalam sambutannya sebagai tamu kehormatan pada Resepsi Diplomatik dalam rangka peringatan HUT ke-67 Proklamasi Kemerdekaan RI di Wisma Duta Wassenaar, Belanda, Rabu (6/9) waktu setempat.

Dalam acara tersebut Maxime Verhagen menerima nasi tumpeng berwarna kuning dari Dubes RI untuk Kerajaan Belanda, Retno L.P. Marsudi di hadapan lebih dari 400 tamu undangan, demikian menurut keterangan Pers KBRI Denhaag yang dikutip dari kantor berita Antara Jumat (7/9).

Wakil PM Maxime Verhagen menyampaikan ucapan selamat kepada Dubes RI dan menekankan pentingnya diperkuat kerja sama bilateral di bidang pengelolaan air antara Indonesia dan Belanda serta menyambut baik kemajuan yang pesat pelaksanaan sistem demokrasi dan penghormatan nilai-nilai hak asasi manusia dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Dikatakannya, Indonesia yang dilanda krisis keuangan pada tahun 1998 dengan rasio hutang mencapai 400 persen dari GDP, terbukti mampu menekan sampai hanya 25 persen dari GDP dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun. Indonesia bahkan dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2 persen per tahunnya.

Ditambahkannya, Belanda dengan Pelabuhan Rotterdam dan Bandara Schiphol tetap menjadi pintu gerbang komoditi Indonesia ke wilayah Eropa dan dewasa ini semakin banyak mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di Belanda.

Di sektor perdagangan, Indonesia menjadi mitra perdagangan bilateral ketiga terbesar di wilayah Asia, setelah China dan India, ujarnya.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement