Ahad 26 Aug 2012 12:19 WIB

Kebutuhan Produk Perbankan Syariah Meningkat

Rep: Friska Yolandha/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT - Kebutuhan produk perbankan dan asuransi syariah semakin meningkat ketika industri syariah mulai memperluas jaringan unit usaha. Kesuksesan sebuah unit usaha syariah bergantung pada ketersediaan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Secara keseluruhan ada indikasi yang jelas dari serapan produk perbankan syariah," ujar Direktur Islamic Finance Advisory Services Oman, Khalid Yousaf, seperti dilansir laman Oman Observer, Ahad (26/8).

Yousaf menambahkan perlu diingat bahwa peluncuran produk asuransi dan perbankan syariah yang sukses sangat bergantung pada harga produk yang kompetitif dan marketing yang baik kepada konsumen. Permintaan atas industri syariah akan semakin besar bisa masuk ke pasar Oman.

Ahli ekonomi syariah ini mengungkapkan bagian dari permintaan ini akan datang dari para investor yang hanya akan menyimpan uangnya di produk dan jasa berbasis syariah. Beberapa investor lokal lebih memilih berinvestasi di luar karena belum banyaknya lahan investasi syariah di Oman.

Yousaf meyakini bila industri syariah mulai membesar di negaranya, maka investor-investor akan kembali ke rumah dan berinvestasi di produk syariah. Kategori lain yang memiliki potensi adalah investor yang saat ini menyimpang uangnya di industri konvensional.

Hal ini mereka lakukan karena tidak memiliki pilihan untuk berinvestasi. Apabila industri syariah tersedia di Oman, maka bukan tidak mungkin pertumbuhannya akan sangat pesat karena banyaknya peminat industri tersebut. "Mereka bisa saja mentransfer dana mereka dari konvensional ke unit usaha syariah," ujar Yousaf.

Akan tetapi Yousaf mengingatkan pengembangan produk tidak boleh dilakukan secara eksplosif, melainkan secara bertahap. Bank syariah perlu mendidik target mereka mengenai industrri syariah baik tentang produk, layanan, maupun fitur dan keuntungan syariah bila dibandingkan dengan konvensional.

Nasabah yang memiliki pemahaman tinggi tentang syariah akan lebih cepat beralih dari konvensional dibandingkan orang yang mengambil pendekatan'menunggu dan melihat'. Orang-orang seperti ini lebih banyak bersikap skeptis, yang akan menjadi tantangan industri syariah.

Bank Sentral Oman telah membuka pintu bagi untuk lisensi penuh operasional bank syariah serta unit usaha syariah untuk bank konvensional, baik domestik maupun internasional. Di kesultanan tersebut saat ini terdapat dua bank syariah yang telah beroperasi, yaitu Bank Nizwa dan Bank Al Izz.

Beberapa bank yang segera membuka unit usaha syariahnya adalah Bank Muscat, National Bank of Oman, Bank Dhofar, Bank Sohar, Ahlibank, Bational Bank oif Abu Dhabi, dan Oman Arab Bank.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement