Jumat 17 Aug 2012 22:49 WIB

Menteri ESDM: Subsidi Turun, BBM dan Listrik Dinaikkan

Rep: m iqbal/ Red: M Irwan Ariefyanto
 Menteri ESDM Jero Wacik (kiri) didampingi Dirjen Minyak dan Gas Bumi Evita Legowo (kanan) saat memberi keterangan pers mengenai kebijakan penghematan BBM (Bahan Bakar Minyak) di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/5).
Foto: Rosa Panggabean/Antara
Menteri ESDM Jero Wacik (kiri) didampingi Dirjen Minyak dan Gas Bumi Evita Legowo (kanan) saat memberi keterangan pers mengenai kebijakan penghematan BBM (Bahan Bakar Minyak) di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Subsidi energi dalam RAPBN 2013 mencapai Rp. 274,7 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari subsidi bahan bakar minyak (BBM), LPG 3 kg dan LGV sebesar Rp. 193,8 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp. 80,9 triliun.

Subsidi untuk BBM, LPG 3 kg dan LGV mengalami peningkatan sebesar Rp. 56,4 triliun dibandingkan dalam APBNP 2012 yang mencapai Rp. 137,4 triliun. Sedangkan subsidi untuk listrik mengalami peningkatan sebesar Rp. 16 triliun dibandingkan dalam APBNP 2012 yang mencapai Rp. 64,9 triliun.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyebut banyak pihak yang mengklaim subsidi energi untuk 2013 terlampu besar sehingga perlu diturunkan. Namun, Jero menyebut upaya untuk menurunkannya tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Jero menjelaskan, umumnya di negara-negara lain, cara termudah untuk menurunkan subsidi energi adalah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan lisrik. Terlebih, kondisi harga saat ini, terbukti menyeburkan praktek penyelundupan. "Sekarang, sulit dilakukan," kata Jero dalam dalam Konferensi Pers Penjelasan Pemerintah Tentang Nota Keuangan dan RAPBN 2013 di Jakarta, Jum'at (17/8).

Terkait BBM, Jero menyebut penghematan dan pengendalian penggunaan BBM telah diupayakan melalui gerakan penghematan nasional. Salah satunya dengan menginstruksikan agar pegawai negeri sipil (PNS) untuk beralih dari BBM bersubsidi (premium) ke BBM nonsubsidi (pertamax). "Akan tetapi, efeknya terhadap subsidi tidak signifikan," ungkapnya.

Oleh karena itu, migrasi energi dari BBM ke non BBM tengah diupayakan oleh Kementerian ESDM. Salah satunya dengan memaksimalkan energi terbarukan seperti geothermal. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kata Jero, telah menyepakati penandatanganan surat keputusan (SK) terkait penaikkan harga sumber energi geothermal. Lewat SK ini, Jero mengharapkan agar gairah produksi geothermal akan mengalami peningkatan. Terlebih, harga maksimum geothermal saat ini baru mencapai 9,7 sen dolar AS per kwh.

Terkait Listrik, Kementerian ESDM tengah merencanakan agar kenaikan harga terjadi secara bertahap yakni sebesar empat persen per triwulan di 2013. Jero mengklaim, kenaikan tersebut tidak akan membebani masyarakat. Sedangkan khusus untuk masyarakat kelas menengah, Jero menyebut pemerintah akan mencabut subsidi listrik yang selama ini dinikmati oleh kelompok ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement