Rabu 15 Aug 2012 19:21 WIB

BTN Naikkan Target FLPP 50 Ribu Unit

Rep: Nur Aini/ Red: Chairul Akhmad
Nasabah melintas di kantor Bank BTN, Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Nasabah melintas di kantor Bank BTN, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Tabungan Negara (Bank BTN) menaikkan target pembiayaan perumahan melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga 50 ribu unit di akhir 2012.

Jumlah ini meningkat dari target semula 16 ribu unit. "Kami telah melakukan kesepakatan dengan Kementrian Perumahan Rakyat untuk meningkatkan target ekspansi kredit program dari 16 ribu jadi 50 ribu pada tahun ini," ujar Direktur Utama Bank BTN, Iqbal Latanro, Selasa (14/8) malam.

Target FLPP dinaikkan setelah pemerintah merelaksasi aturan perubahan komposisi sumber dana pembiayaan. Pemerintah akan membiayai 70 persen dana untuk penyaluran FLPP. Sisanya yang 30 persen akan dibiayai bank.

Bank BTN telah menyalurkan pembiayaan FLPP untuk 10.850 unit hingga Juni 2012. "Kami proyeksikan target sebelumnya 16 ribu unit dapat di selesaikan dalam Agustus ini," ujar Direktur Operasional BTN, Irman Zahiruddin.

Sementara, di paruh kedua 2012, BTN akan menyalurkan hingga 50 ribu unit. Perjanjian penyaluran FLPP di mana dominasi pendanaan berasal dari pemerintah akan ditambah dengan jangka waktu pembiayaan sampai 20 tahun.

"Sehingga, program ini kami pastikan sangat menarik (bagi masyarakat)," ujar Irman. Meskipun, bunga FLPP tetap yakni 7,25 persen.

Dengan perjanjian itu, Bank BTN optimis dapat meningkatkan pembiayaan FLPP di akhir tahun. "Kami sangat optimis di semester kedua, volume bisnis di FLPP bisa naik dua atau tiga kali lipat," imbuhnya. Kinerja FLPP diprediksi membaik pada paruh kedua 2012.

Pada Juni 2012, Bank BTN mencatat pertumbuhan kredit 27,7 persen dari Rp 56,458 triliun pada Juni 2011 menjadi Rp 72,096 triliun di akhir Juni 2012. Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) masih mendominasi total kredit dengan porsi 86,43 persen. Pada semester 1/2012, Bank BTN telah menyalurkan KPR sebesar Rp 72,096 triliun. Sementara sisanya sebesar 13,57 persen disalurkan untuk pembiayaan kredit non perumahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement