Kamis 02 Aug 2012 11:02 WIB

Pertamina Bangun Infrastruktur Gas Terpadu 1,9 Miliar Dolar AS

Badan pengawas Pertamina mengecek jaringan pipa gas milik Pertamina Gas
Foto: Indomigas
Badan pengawas Pertamina mengecek jaringan pipa gas milik Pertamina Gas

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Pertamina (Persero) akan membangun infrastruktur gas terpadu mulai dari Sumatera hingga ke Kawasan Timur Indonesia dengan total dana 1,9 miliar dolar AS (sekitar Rp18 triliun).

Kebutuhan dana investasi tersebut selain dari dana perusahaan, juga pinjaman dan project finance (pembiayaan proyek oleh swasta atau asing), kata Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto kepada pers di Jakarta, Rabu malam.

Hari mengatakan pembangunan jaringan gas terpadu yang masuk dalam Roadmap Strategi Gas Pertamina 2025 tersebut antara lain melalui konversi kilang Arun di Sumatera menjadi fasilitas regasifikasi. Kemudian memperluas jaringan pipa gas Arun ke Medan dan ke wilayah Sumatera lainnya.

Untuk memenuhi kebutuhan gas di Jawa saat ini Pertamina membuat terminal terapung penerima dan regasifikasi (FSRU/floating storage and regasification unit). "Sementara kebutuhan gas di Jawa mendatang akan dipenuhi dari Re-gas inland serta membangun jaringan pipa trans-Jawa untuk optimasi pasokan gas," katanya.

Khusus di Indonesia Timur, Pertamina melayani kebutuhan yang tidak terpusat melalui terminal penerima gas mini. Selain itu membuat fasilitas Re-gas yang disebar pada lokasi-lokasi strategis.

Hari mengakui, untuk mendanai seluruh fasilitas infrastruktur gas tidak mungkin cuma berasal dari kas internal karena bisa menggerus profit perusahaan.

Sebagian kebutuhan dana investasi nantinya berasal dari pinjaman dan penerbitan obligasi. "Namun sekitar 70 persen dari kebutuhan proyek infrastruktur ini berasal dari project finance," ujarnya.

Skema project finance menurut Hari, tepat digunakan mengingat keterbatasan modal yang dimiliki Pertamina. "Untuk proyek dengan skema ini nantinya akan didanai konsorsium keuangan yang sifatnya bisa bagi hasil dan politis," ungkapnya.

Khusus untuk proyek infrastruktur gas di KTI yang dibiayai dengan project finance, Pertamina akan mengundang pihak asing untuk ikut serta, kata Hari.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement